Cari Blog Ini

Selasa, 21 Februari 2017

Anak Yatim Piatu Bantu Kelola Ikan







GROBOGAN – Sebanyak 65 siswa yatim piatu dan kurang mampu dari SMPN 2 Toroh menaburkan sebanyak 16.500 benih lele di kolam ikan milik sekolah kemarin. Hal itu untuk membentuk keterampilan siswa dalam budidaya serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.
Kepala SMPN 2 Toroh Agus Prasetyo mengatakan, sesuai konsep sekolah, yakni sekolah yang berbudaya lingkungan, maka SMPN 2 Toroh sejak tiga pekan lalu membuat 15 kolam ikan dengan luas 3 x 4 meter di halaman belakang sekolah. ”Namun baru hari ini (kemarin, Red) ditaburkan sebanyak 16.500 benih ikan, yang dibagikan pada setiap kolam sebanyak 1.100 benih lele,” ucapnya.
Pihaknya sengaja menungu air mengendap hingga muncul mikroba. Sebab, hal itu merupakan makanan kesukaan lele. ”Untuk itulah, sejak kolam jadi harus menunggu selama tiga pekan baru diisi ikannya,” tegasnya.
Dibuatnya kolam tersebut, ditujukan mengenalkan ke siswa tentang lingkungan dan pembudidayaan. Termasuk memberikan keterampilan anak-anak yatim piatu maupun kurang mampu di SMPN 2 Toroh. Harapannya, mereka bisa melakukan hal serupa, sehingga sedikit banyak akan membantu pembiayaan pendidikannya.
Tujuan dibuat kolam ikan di lingkungan sekolah ini, juga dapat menjadi sarana peningkatan gizi siswa. ”Pembuatan kolam ini, mulai persiapan, pengelolaan, sampai panen, dan pasca panen, siswa mendapatkan bantuan dari seseorang. Malah kami tidak mengeluarkan dana sama sekali,” terangnya.
Setiap hari, mulai kemarin, kolam ikan dikelola ke-65 anak, beserta guru koordinator kegiatan selaku PKS Humas II Sri Artha Khrisna Dhewi, dan pembimbing Nyoto Budiyanto. ”Setiap hari, guru pembimbing tersebut turut mengelola kolam ikan. Mereka memberi makan dua kali sehari pada ikan lele tersebut. Namun juga dibantu anak-anak secara bergantian,” ungkapnya.
Bahkan sejak awal pembuatan hingga pengelolaan nanti, sekolah juga bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Grobogan dalam sistem pengelolaannya. ”Kita diberi arahan Disnakan untuk mengelola dengan baik. Jangan sampai ada lele yang mati, namun malah mampu berkembang biak dengan baik dan menghasilkan panen yang maksimal. Untuk itu, kami terus melakukan koordinasi dengan dinas,” jelasnya.
Adanya kolam ikan ini, Agus berharap SMPN 2 Toroh mampu menjadi sekolah rujukan dan percontohan sekolah lain dalam hal lingkungan. Serta dapat memberikan dampak positif yang bersifat jangka panjang bagi anak-anak untuk kelangsungan hidup mereka.
”Ke depan, selain siswa mendapatkan skill berbudidaya lele, juga dapat mengelolanya. Dengan menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi pasca panen. Di antaranya dengan dibuat abon, keripik dan lainnya. Sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang lebih,” harapnya.

Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/02/21/3205/anak-yatim-piatu-bantu-kelola-ikan/