REMBANG – Ruang pamer batik tulis lasem yang
menempati eks kantor PDAM Lasem diambil alih oleh Dewan Kerajinan
Nasional Daerah (Dekranasda).
Pengalihan dilakukan karena kinerja show room batik lasem yang
dikelola Koperasi Batik Tulis Lasem kurang maksimal. Kepala
Disperindagkop dan UKM Muntoha saat peresmian show room Dekranasda
kemarin mengatakan, setelah diambil alih Dekranasda, produk yang
dipamerkan tak lagi sekadar batik namun juga produk UKM lain.
“Di show room Dekranasda ini kami juga menyelenggarakan berbagai
kegiatan di antaranya penjualan produk UKM Rembang, forum rembuk
pengembangan usaha, ajang menimba ilmu dan berbagi pengetahuan.’’ Ketua
Dekranasda Hasiroh Hafidz menambahkan, selain batik batik tulis lasem,
pengunjung juga bisa menemukan produk tembikar, kerajinan kulit,
kuningan, bordir, anyaman dan kerajinan lainnya.
‘’Semuanya asli produksi perajin Rembang.’’ Kasi Perdagangan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Sunyoto mengatakan di show room
Dekranasda, harga barang sama dengan harga dari perajin. Dia menyebut
tidak mengambil untung dari penjualanitu.
Kualitas Produk
‘’Untuk membayar manajer dan penjaga show room, kami menggunakan
skema pegawai harian lepas. Jadi, perajin yang menitipkan barang di
ruang pamer itu tidak perlu membayar penjaga.’’
Dia juga mengatakan show roomitu buka hingga pukul 21.00. Di lantai
atas disediakan kafe bagi pengunjung. Untuk promosi kerajinan digunakan
media sosial atau berbagai forum. Bupati Abdul Hafidz berharap
keberadaan show room tidak hanya dipakai untuk menjual produk taoi juga
untuk meningkatkan kualitas perajin dan pemberdayaan.
Dia mengaku bangga ternyata perajin Rembang sudah mulai berkiprah di
berbagai daerah. Mereka sudah melanglang buana ke mana-mana. Di Pasar
Senen Jakarta, ternyata ada grup perajin yang terorganisasi dari Jurang
Jero dan Kajar Lasem.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pengelolaan-ruang-pamer-diambil-alih/