JEPARA – Jembatan
Sungai Serang yang jadi salah satu akses penghubung Kecamatan Mijen,
Kabupaten Demak dengan Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, runtuh,
Senin (27/3).
Akibatnya warga yang biasa memanfaatkan jembatan itu untuk bermobilitas harus memutar sejauh sekitar 5 km.
Meski bukan merupakan jembatan utama
penghubung dua kabupaten, infrastruktur yang terletak di perbatasan Desa
Rejosari (Demak) dan Desa Karanganyar (Jepara) itu jadi andalan warga
dua wilayah untuk bermobilitas.
Khususnya bagi pelajar dari Desa
Rejosari dan sekitarnya yang banyak bersekolah di sejumlah sekolah di
Kecamatan Welahan, Jepara.
Sutopo, warga setempat menjelaskan, runtuhnya jembatan itu karena dilalui truk bermuatan batu pecah seberat 40 ton, Senin pagi.
Truk itu melaju dari arah Karanganyar
menuju Mijen. Padahal jembatan yang berusia lebih dari 40 tahun
itu,maksimal hanya bisa dilintasi mobil pribadi. ”Truk biasanya tidak
lewat jembatan itu,’’ kata dia, Selasa (28/3).
Dia memperkirakan kemungkinan sopir truk tidak mengetahui jembatan tersebut sudah usang dan tak boleh dilintasi kendaraan berat.
”Jembatan itu sudah tua dan hanya boleh dilewati kendaraan roda dua.’’ Dari pantauan, jembatan tersebut memang sudah usang.
Jembatan disangga tiang beton yang tak
terlalu besar. Jalan di atasnya juga dari papan dan pagarnya terbuat
dari besi kecil. Truk yang meruntuhkan jembatan bisa diangkat
menggunakan katrol.
Abdul Ghofur, warga lain menanbahkan,
kini warga harus memutar sejauh 5 kilometer lewat jembatan di Desa Ujung
Pandan, Kecamatan Welahan jika ingin ke pusat Kecamatan Welahan
(Jepara) atau Kecamatan Mijen (Demak).
Dikatakan, fungsi jembatan yang runtuh penting karena banyak warga Demak bersekolah di SMP3 Welahan dan sejumlah MTs.
Termasuk tukang jahit yang bekerja di
Desa Sendang ataupun Purwogondo Kalinyamatan, Jepara. ‘’Karena itu,
warga berharap segera dibangun jembatan darurat.
Minimal bisa dilalui pejalan kaki,
sepeda, motor, dan becak bermotor.’’ Ghofur menjelaskan, di samping
jembatan yang ambruk itu, sudah ada konstruksi dasar jembatan baru.
Informasinya, pembangunan jembatan itu akan diteruskan Oktober nanti.
Terkait ambruknya jembatan itu, Kabid
Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Permukiman Jepara, Hartaya
mengatakan, pihaknya tidak bisa memperbaiki jembatan tersebut lantaran
terbentur wewenang.
Jembatan tersebut merupakan aset Balai
Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jratun Seluna. Adapun dasar jembatan yang
baru selesai dibuat, dibangun oleh Pemkab Demak.
Dari informasi warga, penyangga jembatan
tersebut baru selesai dibangun pada Desember 2016. Warga pun berharap
pembangunan jembatan itu dilanjutkan.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jembatan-serang-runtuh/