KUDUS – Anggota Komisi
IX DPR RI Ali Mahir meminta masyarakat ikut memantau dan mengawasi
penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk warga miskin. Pasalnya,
dari pantauannya di lapangan, ada temuan penyaluran KIS yang tidak tepat
sasaran.
Ditemui saat menggelar kegiatan reses
dan pengobatan gratis di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kabupaten
Kudus, Senin (6/3), Mahir mencontohkan ada temuan penerima KIS ganda,
peserta yang sudah meninggal, hingga seorang kepala desa yang ikut
menerima KIS yang keanggotaanya dibiayai dari anggaran Pemerintah Pusat.
‘’Penerima bantuan iuran (PBI) APBN ini
hanya diperuntukkan untuk warga miskin. Harapan kami dari data penerima
yang kurang tepat sasaran ini, bisa dialihkan ke warga miskin yang belum
terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan,’’
katanya.
Seperti diberitakan, Pemerintah Pusat
menambah kuota peserta BPJS Kesehatan sebanyak 9.564 peserta, untuk
warga Kabupaten Kudus. Jumlah ini menambah data penerima sebelumnya
sebanyak 232.303 peserta BPJS Kesehatan dari kalangan warga miskin.
‘’Program ini harus tepat sasaran,
sehingga masyarakat harus saling memantau dan mengawasi. Jangan sampai
warga mampu justru menikmati,’’ katanya.
Pengobatan Gratis
Wakil rakyat asal Partai Nasdem ini
menambahkan, timnya masih terus mengumpulkan laporan penyaluran KIS yang
kurang tepat sasaran tersebut. Hasilnya akan segera dikoordinasikan
dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kudus.
Sementara itu, warga Desa Tenggeles
menyerbu pengobatan gratis yang digelar di rumah Ketua RT 5 RW 4 Agung
Setiaji. Selain bisa berobat secara cuma-cuma, mereka juga mendapat
bingkisan sembako.
Mahir mengatakan, pengobatan gratis
dilakukan dengan tujuan mendekatkan pelayanan kesehatan gratis dan
mengkampanyekan hidup sehat kepada warga. Basirah (50), warga Tenggeles
mengaku terbantu dengan program pengobatan gratis.
Ia yang menderita penyakit rematik
mengaku tak pernah berobat ke Puskesmas. ‘’Selain tidak ada yang
mengantar, saya juga takut berobat ke Puskesmas. Alhamdulillah ada
pengobatan gratis ini,’’ katanya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/warga-diminta-pantau-penyaluran-kis/