Cari Blog Ini

Selasa, 07 Maret 2017

Warga Diminta Pantau Penyaluran KIS Anggota DPRRI Gelar Pengobatan Gratis







KUDUS – Anggota Komisi IX DPR RI Ali Mahir meminta masyarakat ikut memantau dan mengawasi penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk warga miskin. Pasalnya, dari pantauannya di lapangan, ada temuan penyaluran KIS yang tidak tepat sasaran.
Ditemui saat menggelar kegiatan reses dan pengobatan gratis di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Senin (6/3), Mahir mencontohkan ada temuan penerima KIS ganda, peserta yang sudah meninggal, hingga seorang kepala desa yang ikut menerima KIS yang keanggotaanya dibiayai dari anggaran Pemerintah Pusat.
‘’Penerima bantuan iuran (PBI) APBN ini hanya diperuntukkan untuk warga miskin. Harapan kami dari data penerima yang kurang tepat sasaran ini, bisa dialihkan ke warga miskin yang belum terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan,’’ katanya.
Seperti diberitakan, Pemerintah Pusat menambah kuota peserta BPJS Kesehatan sebanyak 9.564 peserta, untuk warga Kabupaten Kudus. Jumlah ini menambah data penerima sebelumnya sebanyak 232.303 peserta BPJS Kesehatan dari kalangan warga miskin.
‘’Program ini harus tepat sasaran, sehingga masyarakat harus saling memantau dan mengawasi. Jangan sampai warga mampu justru menikmati,’’ katanya.
Pengobatan Gratis
Wakil rakyat asal Partai Nasdem ini menambahkan, timnya masih terus mengumpulkan laporan penyaluran KIS yang kurang tepat sasaran tersebut. Hasilnya akan segera dikoordinasikan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kudus.
Sementara itu, warga Desa Tenggeles menyerbu pengobatan gratis yang digelar di rumah Ketua RT 5 RW 4 Agung Setiaji. Selain bisa berobat secara cuma-cuma, mereka juga mendapat bingkisan sembako.
Mahir mengatakan, pengobatan gratis dilakukan dengan tujuan mendekatkan pelayanan kesehatan gratis dan mengkampanyekan hidup sehat kepada warga. Basirah (50), warga Tenggeles mengaku terbantu dengan program pengobatan gratis.
Ia yang menderita penyakit rematik mengaku tak pernah berobat ke Puskesmas. ‘’Selain tidak ada yang mengantar, saya juga takut berobat ke Puskesmas. Alhamdulillah ada pengobatan gratis ini,’’ katanya.

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/warga-diminta-pantau-penyaluran-kis/