BLORA – Antusiasme
peternak sapi di Blora untuk mengikutsertakan sapinya dalam program
nasional Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) sangat
tinggi. Rata-rata jumlah sapi yang mendapatkan inseminasi buatan (IB)
dalam program tersebut 300 hinga 400 ekor per hari.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan
Blora Wahyu Agustini menyebut pada bulan Ramadan ini antusiasme peternak
sapi itu tidak surut.
ëíPada bulan puasa ini petugas kami
setiap hari turun ke desa-desa baik untuk melakukan identifikasi ataupun
penyuntikan IB,íí ujarnya, kemarin.
Dalam waktu tiga bulan pelaksanaan Upsus
Siwab, Maret hingga Mei, jumlah sapi akseptor yang telah mendapatkan IB
36.212 ekor atau 38,8 persen dari target jumlah sapi akseptor 79.432
ekor.
ëíKami menargetkan pada Oktober,
sapi-sapi yang memenuhi kriteria telah mengikuti IB semua.” Upsus Siwab
merupakan program nasional untuk meningkatkan populasi sapi di
Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan IB gratis.
Hanya, kata Wahyu Agustini, tidak semua
sapi betina dewasa bisa mengikuti IB gratis. Selain dalam kondisi sehat
dan tidak mengalami gangguan reproduksi, sapi yang akan mengikuti IB
hendaknya dalam kondisi birahi.
Sehingga besar kemungkinan sapi tersebut
bisa bunting. ëíKarena itulah petugas kami terlebih dahulu melakukan
identifikasi di lapangan terhadap sapi-sapi yang ada di desa-desa
sebelum melakukan IB,íí kata dia, yang mantan kepala Badan Lingkungan
Hidup (BLH).
Dalam identifikasi tersebut, petugas
mendata sekaligus memeriksa sapi yang dipelihara warga. Dalam
pemeriksaan itulah akan diketahui kondisi sapi yang memenuhi kriteria
mendapatkan pelayanan kawin suntik gratis. Sapi yang telah
diidentifikasi selanjutnya diberi tanda.
ëíKawin suntik gratis diberikan kepada
sapi indukan yang tidak mengalami gangguan reproduksi.” Setelah
dilakukan identifikasi dan sapi betina itu dinyatakan memenuhi kriteria
mengikuti IB, para petani diharapkan mengamati sapi tersebut.
Jika mengetahui ada tanda-tanda birahi,
segera dilaporkan kepada petugas. Kalaupun saat dilakukan identifikasi
tenyata sapinya menunjukan tanda-tanda birahi, saat itu juga dilakukan
IB.
Berdasarkan data yang dihimpun ciriciri
sapi betina dalam kondisi birahi (estrus) di antaranya gelisah, sering
bersuara keras, suka menaiki dan dinaiki sesamanya, vulva bengkak
berwarna merah dan bila diraba terasa hangat. Dari vulva tersebut keluar
lendir yang bening dan tidak berwarna.
Para pemilik sapi di Blora diminta
segera melapor kepada petugas inseminator jika mengetahui sapi yang
dipeliharanya sedang dalam masa birahi.
ëíSetelah mendapatkan laporan, petugas
kami akan memberikan IB kepada sapi tersebut. IB diberikan dalam kondisi
cuaca tidak panas, idealnya pada pagi atau sore hari.” Lebih lanjut ia
menjelaskan, dalam program Upsus Siwab, Blora mendapatkan kuota sebanyak
79.432 ekor sapi indukan wajib bunting.
Melalui program tersebut, pemerintah
menggratiskan biaya kawin sutik atau IB satu hingga dua kali. Pemerintah
pun menyediakan semen beku sapi yang dibagikan ke daerah-daerah untuk
melaksanakan Upsus Siwab. Upsus Siwab dilaksanakan hingga akhir tahun
ini. Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/layanan-kawin-suntik-ternak-sapi-capai-300-ekor-per-hari/