REMBANG – Festival Thong-thong Klek yang menjadi
agenda rutin setiap Ramadan di Kabupaten Rembang digelar pada tadi
malam. Dana mulai Rp 15 juta digelontorkan untuk menghias truk.
Tujuannya, agar penampilan maksimal. Ada juga yang rela menyewa penyanyi
dari luar desa untuk membawakan lagu-lagu yang telah dipilih.
Sejak sore hari, truk dengan tampilan tak lazim sudah memadati
jalan di sekitar Alun-alun Rembang. Anak-anak yang penasaran pun
memadati truk dan melihat sambil sesekali berfoto di depannya.
Truk-truk tersebut disiapkan untuk mengikuti Festival Thong-thong
Klek yang digelar oleh Pemkab Rembang setiap tahun pada bulan Ramadan.
Hari semakin petang, jumlah truk yang berkumpul di Jalan HOS
Cokroaminoto semakin banyak.
Usai buka puasa, suasana di jalan tersebut semakin ramai.
Pengendara yang lewat memperlambat laju kendaraannya sambil melihat
pernak-pernik yang dipasang di truk. Semakin malam suasana kian ramai.
Truk yang dilengkapi dengan sound system itu memainkan lagu-lagu.
Tahun ini, panitia melarang peserta menggunakan truk trailer
untuk festival tersebut. Kendaraan yang digunakan berukuran sedang
seukuran dump truk. Namun, dimodifikasi total kecuali rangka dan kabin truk.
Bak truk dilepas dan di atas rangka diberi besi melintang ke
kanan dan kiri untuk mendirikan panggung. Di atasnya, yang pasti ada di
setiap truk adalah sound system dan peralatan musik seperti gamelan.
Hiasan lain seperti bunga dan aksesori dari steroform juga dipasang
untuk mempercantik panggung berjalan itu. Di depan dan belakang, juga
diberi hiasan serupa. Termasuk, lampu-lampu tambahan untuk membuat malam
semakin terang.
Masing-masing truk, di belakangnya ada kendaraan bak terbuka yang
digunakan untuk mengangkut genset. Mesin genset itu untuk mengaliri
listrik sound system dan penerangan tambahan.
Susilo, salah satu peserta dari Desa Pacar, Rembang,
mengungkapkan, panitia membutuhkan dana sekitar Rp 15 juta untuk
menghias truk. Dana tersebut didapat dari iuran warga setempat. ”Dana
itu sudah semuanya, termasuk sewa truk sampai konsumsi panitia,”
ungkapnya.
Dia mengungkapkan, untuk menghias truk, dibutuhkan waktu dua hari
karena harus melepas bak terlebih dahulu. Sedangkan, persiapan personel
untuk membawakan dua lagu ketika karnaval membutuhkan waktu dua pekan.
Mereka membawakan satu lagu wajib dari panitia. Sedangkan, satu
lagu lainnya pilihan dari peserta sendiri. Susilo menjelaskan, timnya
memilih lagu Lir-ilir karena mudah untuk diubah aransemennya. Bahkan,
demi memberikan penampilan maksimal timnya mendatangkan penyanyi dari
luar desa. ”Soalnya dari desa kami suaranya kurang bagus, makanya ambil
dari luar,” jelasnya.
Parade truk itu dimulai dari Jalan HOS Cokroaminoto menuju ke
barat hingga perempatan Zaini. Peserta kemudian belok ke kiri atau
mengarah ke selatan masuk ke Jalan Kartini. Iring-iringan truk itu terus
berjalan ke selatan hingga masuk ke Jalan Pemuda dan finish di Stadion Krida Rembang. Total ada 19 peserta yang ikut dalam Festival Thong-thong Klek tahun ini.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/06/21/3914/habiskan-rp-15-juta-untuk-hias-truk/