Selain itu, dengan tidak adanya usaha non kayu di kecamatan tersebut, diharapkan akan lebih memacu geliat usaha meubel yang telah menjadi kekhasan Jepara. Menurutnya, sektor furniture menyumbang perekonomian Jepara.
“Sektor ini (meubel) menyumbang perekonomian Jepara sekitar 31 persen. Meskipun terjadi permasalahan terhadap furniture,” tutur Djarot Rabu (29/11/2017).
Ia mengatakan, salah satu persoalan yang membelit usaha perkayuan adalah bahan baku. Hal itu terjadi karena regulasi dari pemerintah pusat yang menjadikan bahan baku cukup sulit dan mahal.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2017/11/29/132299/lima-kecamatan-di-jepara-ini-steril-dari-usaha-non-kayu.html