REMBANG- Warga di lereng pegunungan Kecamatan Lasem,
Sluke, Kragan, Sedan, Pancur, dan Sale diimbau meningkatkan kewaspadaan
terhadap bencana tanah longsor seiring meningkatnya curah hujan di
daerah itu.
“Kami sudah melakukan sosialisasi secara rutin kepada
warga di lereng pegunungan yang ada di Rembang. Utamanya terkait
kewaspadaan bencana tanah longsor dan angin kencang di musim hujan saat
ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang,
Purwadi Samsi.
Dia mengatakan, di wilayah Rembang banyak desa yang
merupakan daerah rawan tanah longsor. Warganya bermukim di kawasan
lahan dataran tinggi dan bertebing di lereng pegunungan. Hampir setiap
tahun sekali, khususnya saat curah hujan meningkat, selalu terjadi tanah
longsor di sejumlah titik.
Bahkan beberapa di antaranya sempat
menimpa rumah warga, dan pernah pula membawa korban jiwa. Menurut dia,
jika hujan deras yang cukup lama di kawasan dataran tinggi sering
terjadi tebing longsor. Hal ini bila tidak diwaspadai dapat membahayakan
warga, terutama yang tinggal di lereng pegunungan.
Oleh karena
itu, dia mengimbau masyarakat lebih tanggap terhadap situasi lapangan,
utamanya saat terjadi hujan deras yang durasinya cukup lama. ‘’Saya
yakin warga setempat lebih peka terhadap kondisi lingkungan tempat
tinggal masingmasing,’’ katanya.
Purwadi Samsi menjelaskan, jika
menemui situasi membahayakan, warga yang bermukim di dekat tebing
diminta segera keluar rumah mencari tempat perlindungan yang aman. Warga
dapat menjauh dari kawasan rawan longsor, saat hujan deras. Sehingga
ketika terjadi bencana bisa selamat.
Banjir Bandang
Berdasarkan
catatan, kata dia, pernah terjadi bencana tanah longsor di Desa Kajar,
Kecamatan Lasem, beberapa tahun lalu. Selain itu juga pernah terjadi
bencana tanah longsor di lereng pegunungan Sedan dan Pancur.
‘’Ini
sekadar mengingatkan peristiwa buruk tahun lalu agar warga lebih
waspada menghadapi musim hujan tahun ini,’’ terangnya. Selain tanah
longsor, bencana banjir bandang dan angin kencang juga kerap melanda
daerah Rembang. Kedua bencana itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang,
dan sejumlah rumah roboh.
Tetapi peristiwa itu tidak sampai
membawa korban jiwa. Menurut Purwadi Samsi, dari hasil pemetaan daerah
rawan banjir bandang, terdapat di kawasan bantaran sungai. Karena itu
warga yang tinggal di kawasan tersebut diminta waspada jika volume air
sungai meningkat.
Sementara daerah rawan bencana angin kencang
justru ada di daerah dataran rendah, seperti permukiman nelayan yang
berhadapan langsung dengan lautan. “Memasuki musim hujan ini, kami terus
melakukan sosialisasi ke daerah rawan bencana agar tetap waspada
terhadap tanah longsor, angin kencang, dan banjir bandang,” kata Kepala
BPBD itu.
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/18514/Warga-Lereng-Pegunungan-Diminta-Waspada-Longsor