Hal ini hasil dari kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan Komisi B
ke Kelompok Tani Simantri di Kabupaten Badung Provinsi Bali beberapa
waktu lalu. ”Kami melihat sinergi peternakan dan pertanian di sana.
Bagus. Jadi ada sebuah peternakan yang bisa memproduksi pupuk maupun
biogas. Itu akan kami bawa ke Kabupaten Pati untuk dipelajari dan
diterapkan,” kata Noto kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Jadi, lanjut Noto, dengan peternakan ini manfaatnya akan meluber ke
sektor lain. Sektor rumah tangga dengan biogasnya dan pupuk organik baik
cair maupun padat yang dijual kepada petani.”Jadi upaya ini jika dikembangkan dan dipastikan turut memberdayakan masyarakat. Tentunya dengan menambah lapangan kerja,” imbuh politisi partai berlambang banteng moncong putih ini.
Hasil dari kunjungan kerja selama empat hari di Pulau Dewata ini, kata Noto memang akan dimaksimalkan. Pihaknya berkomitmen akan membawa keberhasilan yang dibangun di Provinsi Bali untuk nantinya bisa menjadi percontohan di Bumi Mina Tani. Dimana pertanian menjadi mata pencaharian mayoritas masyarakatnya.
”Kelompok Tani Simantri ini merupakan gagasan pemerintah provinsi. Targetnya ada 1000 kelompok. Sekarang sudah terbentuk 700 kelompok. Satu kelompok diberi dana hibah senilai Rp 250 juta untuk pengembangannya,” terang Noto.
Usai melakukan kunjungan tersebut, pihaknya bersama anggota Komisi B lainnya akan berkomitmen untuk meniru sukses dari Pemprov Bali. ”Saya kira mudah penerapannya. Untuk pengelolaannya tak sulit. Kalau ada kemauan pasti bisa mewujudkannya. Kami akan bicara dengan Dinas Pertanian dan Peternakan dan juga melakukan sosialisasi-sosialisasi dengan kelompok tani yang ada,” papar Noto.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/02/28/53255/komitmen-berdayakan-petani-dewan-koordinasi-dengan-dinas-petanian