Cari Blog Ini

Jumat, 23 Februari 2018

Niat Razia Teroris, Petugas Malah Dapat Tiga Pasangan Mesum

PURWODADI – Upaya untuk menjaga keamanan dan kondusitifitas dilakukan oleh Polres Grobogan bersama Satpol PP. Keduanya menggelar razia di tempat kos-kosan di Kota Purwodadi. Hal itu, dilakukan untuk menindaklanjuti peristiwa penyerangan tokoh agama dan tempat ibadah untuk memperketat deteksi dini termasuk melakukan razia orang gila.
Kapolres Grobogan AKBP Satria Rizkiano melalui Kasat Sabhara AKP Lamsir saat menggelar razia tempat kos dan orang gila. ”Kami bersinergi dengan Satpol PP melakukan razia tempat kos untuk mendeteksi kemungkinan adanya orang tanpa identitas atau yang mencurigakan tinggal di Purwodadi,” kata AKP Lamsir kemarin.
Dalam razia kos-kosan tersebut, tidak menemukan orang mencurigakan sebagai teroris. Namun, malah menemukan tiga pasangan terjaring dalam razia rumah kos di wilayah Kecamatan Purwodadi. Enam orang tersebut merupakan pasangan tidak resmi dan tak bisa menunjukkan surat identitas.
”Pasangan yang terjaring razia kami lakukan pembinaan dan membuat surat pernyataan. Pemilik kos juga kami panggil,” terang dia.
Kasat Sabhara AKP Lamsir menambahkan, operasi tempat kos ini sengaja dilakukan dengan menyasar sembilan rumah kos. pihaknya mendapat laporan dari masyarakat, kalau rumah kos di sejumlah titik seringkali dijadikan tempat maksiat, semisal kumpul kebo. Benar saja, dalam kesempatan itu, mendapati pasangan tidak sah. Saat razia, anggota polisi menyisir satu per satu kamar di beberapa tempat kos.
Ketukan pintu para personel polisi yang disebar itu mengejutkan para penghuni kos. Ketika kedapatan berduaan di kamar, tiga pasangan yang tidak memiliki surat nikah ini berkilah. Ada yang beralasan sedang berkunjung hingga numpang tidur. Polisi tak menghiraukan berbagai alasan tersebut. Para penghuni kos yang dinilai telah melanggar etika digelandang masuk ke truk dan dibawa ke mapolres.
”Razia tempat kos dilaksanakan untuk mengantisipasi munculnya tindak kriminalitas. Kami tidak ingin kecolongan adanya para pelaku kejahatan yang bersembunyi di tempat kos,” terang dia.
Kegiatan ini dalam rangka cipta kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jateng 2018. 

Sumber Berita :