Grobogan – Akses jalan raya dari Desa Dokoro ke
Desa Karangasem di Kecamatan Wirosari saat ini terputus untuk kendaraan
roda empat. Hal ini terjadi akibat adanya ruas jalan longsor di Dusun
Blimbing, Desa Dokoro sejak beberapa hari lalu.
Ruas jalan longsor panjangnya mencapai 6 meter, lebar 3 meter dan kedalaman sekitar 1,5 meter.
Kades Dokoro Masrukin menyatakan, longsor disebabkan terkena gerusan
air yang mengalir dari kawasan hutan melewati saluran atau parit
disebelah jalan. Padahal di bawah jalan longsor itu sebenarnya ada
gorong-gorong untuk belokan air dari parit tersebut.
“Gorong-gorongnya ukurannya terlalu kecil. Ketika hujan deras
beberapa hari lalu, gorong-gorong tidak mampu menampung volume air
sehingga pecah dan menyebabkan jalan di atasnya longsor. Ruas jalan ini
statusnya milik kabupaten,” jelasnya.
Setelah jalan longsor, pihaknya langsung mengerahkan warga untuk
kerja bakti. Yakni, membuat jalan darurat yang hanya bisa dilintasi
kendaraan roda dua. Untuk kendaraan roda empat yang akan menuju Desa
Karangasem atau Kecamatan Wirosari harus memutar melewati jalan Dusun
Kuniran.
Menurut
Masrukin, longsornya jalan sudah dilaporkan pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang (DPUPR). Petugas dari DPUPR sudah mengecek kerusakan
jalan dan akan segera melakukan penanganan.
“Kemarin ada beberapa pegawai DPUPR yang meninjau lokasi. Rencananya,
pada titik longsor akan dibuat jembatan. Sehingga aliran air dari atas
yang posisinya berbelok di titik longsor itu bisa mengalir lancar,”
jelasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Subiyono menyatakan, kerusakan
infrastruktur yang disebabkan bencana memang akan ditangani secepatnya.
Terutama yang berkaitan dengan jalan karena banyak dibutuhkan warga.
“Longsornya jalan di Desa Dokoro sudah kita cek untuk mengetahui
tingkat kerusakan. Nanti, segera kita tangani seperti longsornya jalan
di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan yang saat ini sudah selesai
diperbaiki,” katanya.
Sumber berita : http://www.murianews.com/2018/03/01/138471/jalan-longsor-tergerus-air-akses-transportasi-warga-dokoro-grobogan-terganggu.html