SEMARANG – Infrastruktur jalur mudik dan balik Lebaran 2018 di
wilayah Jawa Tengah siap dilalui. Bahkan kondisi jalan tol dari Brebes
hingga Sragen jauh lebih baik dibanding masa mudik tahun-tahun
sebelumnya, meskipun di beberapa ruas masih fungsional atau belum
operasional.
Hal itu terungkap dalam rakor lintas sektoral dalam rangka operasi
kepolisian terpusat “Ketupat Candi 2018” Polda Jateng, di Wisma
Perdamaian Semarang, Rabu (16/5). Rakor bertema “Kita Sinergikan
Kesiapam Pengamaman Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1439 H dalam Rangka
Meningkatkan Pelayanan yang Promoter Kepada Masyarakat”, dihadiri
Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Drs Heru Sudjatmoko MSi, Kapolda Jateng
Irjen Pol Condro Kirono, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti Agus F,
serta instansi terkait lainnya.
Plt Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko MSi menjelaskan, jalan tol dari
brebes sampai Pemalang sudah operasional, kemudian ruas tol Pemalang –
Batang- Semarang masih fungsional. Sementara, ruas Semarang-Salatiga
operasional dan ruas Salatiga-Kartosuro fungsional. Sedangkan ruas
Kartosuro-Sragen sebelum lebaran 2018 akan diresmikan oleh Presiden RI.
“Pendek kata, pada arus mudik dan balik Lebaran 2018 jalur tol di
Jateng sudah bisa digunakan. Meski ada yang sudah operasional maupun
yang fungsional atau kondisinya belum sempurna 100 persen. Oleh karena
itu para pengguna jalan harus berhati-hati terutama di titik titik rawan
kemacetan, seperti di Manyaran, Kota Semarang,” bebernya.
Tidak hanya kesiapan tol, menurut Heru, jalan pantura, tengah, dan
selatan pun sudah siap dilintasi pemudik dari berbagai daerah, termasuk
kesiapan jalur-jalur alternatif. Bahkan perbaikan jalan provinsi yang
sedang dilakukan di beberapa daerah, antara lain ruas Pringsurat dan
Banjarnegara akan selesai pada awal Juni 2018.
Selain persiapan infrastuktur jalan, lanjut dia, berbagai kebutuhan
masyarakat saat menjelang hingga usai lebaran harus tercukupi. Seperti,
kebutuhan armada pemudik baik jalur darat, laut, maupun udara, kesiapan
Pertamina, serta Bulog dan Satgas Pangan. Kesiapan bahan bakar dan
pangan harus benar-benar terjamin karena kebutuhan akan melonjak akibat
mobilitas manusia sangat tinggi.
“Pemerintah harus berbagi tugas, saling koordinasi agar semua
terintegrasi. Meskipun ramadan dan lebaran terjadi setiap tahun, namun
semua harus dipersiapkan secara matang,” pintanya.
Dalam paparannya, mantan Bupati Purbalingga itu berharap pemerintah
dan masyarakat bersama-sama menjaga keamanan wilayah dari berbagai
gangguan saat lebaran. Terkait pengamanan masyarakat sampai tingkat
desa, pihaknya berencana merevitalisasi keberadaan Forkopimda di tingkat
kecamatan serta memperkuat sumber daya manusia di pemerintahan desa
hingga rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).
“Terlebih saat ini marak teroris. Maka jika RT/ RW lebih dihidupkan
maka pelaku teroris juga bisa saja akan lebih mudah diketahui, karena
(Ketua) RT/ RW lebih gampang memantau warganya. Termasuk kesejahteraan
dan kemiskinan akan diketahui lebih detail kalau RT dan RW
diberdayakan,” harapnya.
Senada disampaikan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional
(BPPJN) VII Achmad Hery Marzuki. Menurutnya, fungsional tol di wilayah
Jateng diberlakukan satu lajur saat mudik dan balik Lebaran mulai H-10
Lebaran 2018.
“Untuk fungsional tol di beberapa ruas kondisinya beton tipis,
sehingga insya Allah tidak banyak debu seperti tahun lalu,” katanya.
Ditambahkan, ruas Batang-Krapyak sepanjang 75 kilometer merupakan
fungsional paling panjang dibanding seksi lainnya, terutama ruas seksi
4. Daerah Ampelgading Kabupaten Pemalang sebagian sudah dibeton, dan
kondisi saat ini jauh lebih siap dan bagus dibanding musim mudik 2017.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menambahkan, guna mewujudkan
kelancaran arus mudik, kepolisian menyiapkan manajemen keselamatan dan
kelancaran di jalan. Termasuk menyiagakan petugas gabungan antara Brimob
dan Dinas Perhubungan, lengkap dengan armada PJR di jalur tol pada
setiap lima kilometer.
Selain itu, jalur tol fungsional yang belum ada peneranganya akan
diterangi dengan lampu dari Polres dan Polda yang jangkauannya sekitar
10 kilometer. Sehingga pemudik yang melintas pada malam akan merasa
aman.
Tidak hanya pengamanan bidang transportasi, pihaknya juga
meningkatkan pengamanan di simpul-simpul keramaian dari ancaman teroris
dan gangguan kejahatan lainnya. Antara lain stasiun, bandara, objek
wisata, dan tempat umum lainnya.
“Setelah kegiatan ini saya meminta para Kapolres dan Kaop yang
tergabung dalam Operasi Ketupat 2018 segera melakukan simulasi mudik
agar arus mudik 2017 berjalan lancar dan aman,” pungkasnya.
Sumber Berita : https://jatengprov.go.id/publik/infrastuktur-jalur-mudik-2018-lebih-siap/