Semarang – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa
Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah
(TPID) dan satgas pangan melepas 20 truk boks berisi komoditas pangan di
Halaman Kantor Gubernur ke sejumlah pasar di Kota Semarang dan
kabupaten/ kota, Rabu (16/5). Pelepasan armada tersebut sekaligus
menandai dimulainya “Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan
Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP)” dalam rangka Ramadan dan Idul
Fitri 1439 H/2018.
“Operasi tersebut dilaksanakan secara serentak hingga H+7 lebaran yg
dimulai pada hari ini di seluruh Jateng, di 19 pasar dan melibatkan 284
pedagang serta 188 rumah pangan kita (RPK). Operasi pasar ini juga
dilaksanakan di jaringan toko tani Indonesia dan e-waroeng,” terang
Ketua Harian TPID Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah itu membeberkan, beberapa
komoditas yang dijual melalui operasi pasar, antara lain beras medium,
beras premium, minyak goreng, tepung terigu, dipasarkan di bawah harga
eceran tertinggi (HET). Gerakan stabilisasi harga pangan dilakukan oleh
TPID Jateng dan satgas pangan agar masyarakat mudah memperoleh akses
terhadap komoditas pangan yang murah dan berkualitas, sehingga pasokan
dan harga komoditas pangan dapat terkendali.
“Diharapkan inflasi di Jateng rendah serta harga pangan terjangkau
oleh masyarakat. April lalu inflasi kita 0.004, tapi pada bulan Maret
deflasinya juga 0.004. Jadi, minus plusnya itu sama. Untuk itu perlu
kita jaga,” tuturnya.
Plt Gubernur Jateng Drs H Heru Sudjatmoko MSi menjelaskan masyarakat
umumya memiliki tradisi, ketika Ramadan dan menjelang lebaran, mereka
cenderung berbelanja lebih banyak, khususnya untuk kebutuhan pokok
sehari-hari. Dia berpesan agar masyarakat dapat berbelanja sesuai
kebutuhan, sehingga tidak terjadi inflasi.
“Jangan belanja berlebihan. Beri kesempatan saudara kita yang
penghasilannya rendah atau pekerjaannya mungkin tidak tetap, apalagi
mereka yang masih menganggur supaya bisa belanja dengan harga yang tidak
usah naik terlalu tinggi. Ketika kita belanja berlebihan itu sudah bisa
disebut asosial. Apalagi kalau menimbun, itu sudah termasuk kriminal,”
tegasnya.
Kepala Bulog Divre Jateng Djoni Nur Ashari mejelaskan, saat ini
pasokan komoditas pangan di Jawa Tengah memadai. Seperti pasokan beras
sebanyak 65 ribu ton, gula 34 ribu ton, minyak goreng 500 ribu liter,
dan tepung terigu 250 ribu ton.
“Alhamdulillah stok kita cukup. Beras kita masih ada 65 ribu ton dan
pengadaan masih jalan terus. Saya kira tiga bulan ke depan masih ada.
Gula kita punya 34 ribu ton, minyak goreng 500 ribu liter, tepung terigu
250 ribu ton. Permintaan itu meningkatnya rata-rata naik lima persen
dari kebutuhan normal,” urainya.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Condro Kirono MM MHum
yang turut hadir berpesan agar masyarakat meningkatkan kepeduliannya
terhadap lingkungan sekitar. Apabila mereka melihat hal-hal
mencurigakan, segera melapor kepada pihak berwajib. Hal itu
disampaikannya karena akhir-akhir ini muncul ancaman teror. Seperti
ledakan bom bunuh diri yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Surabaya
beberpa waktu lalu.
“Kalau ada hal-hal yang mencurigakan, asosial atau tidak pernah
bermasyarakat, tolong diinfokan kepada kita. (Status) siaga I memang
sudah tidak. Tapi kesiapsiagaan tidak boleh berkurang,” tegasnya.
Sumber Berita : https://jatengprov.go.id/publik/stabilkan-harga-tpid-jateng-lepas-20-truk-pangan/