Dari pantauan, ada sejumlah fasilitas baru yang dibangun di sana. Fasilitas itu antara lain adalah dua timbangan di sisi timur, penginapan karyawan, gudang penyimpanan barang, mushola, kantin serta kantor operasional.
Selain itu, permukaan di seluruh akses jembatan timbang diperbaharui dengan pembetonan. Sayangnya, lantaran sudah cukup lama mangkrak beberapa sudut di kawasan itu seperti tak terawat lantaran ditumbuhi ilalang.
Kasat Pelayanan Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Sarang Reno Pribadi menyatakan, meskipun belum befungsi tetapi piket rutin tetap diberlakukan. Selain itu pertemuan seluruh petugas pada setiap bulan juga masih dilakukan.
Ia menyebut, masih belum mengetahui pasti kapan operasional jembatan timbang. Menurutnya, operasional timbangan baru masih harus menunggu SK dari Dirjen Perhubungan Darat. Pasalnya, sejak 2017 jembatan timbang sudah beralih kewenangan dari provinsi ke pusat.
“Waktu pasti beroperasinya saya tidak tahu. Tetapi informasinya tahun ini. Kemungkinan habis lebaran nanti (beroperasi). Setelah itu, di Jateng hanya beroperasi timbangan di Sarang dan Klepu (arah Ungaran). Soal dampak tidak beroperasinya timbangan, ya tentu muatan truk tidak terkontrol dan membahayakan pengguna jalan,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Kragan Prapto Raharjo berharap, jembatan timbang Sarang bisa beroperasi sebagaimana mestinya. Operasional timbangan di sana diyakini akan efektif menekan angka kerusakan jalan akibat over tonase muatan truk.
“Kalau mau difungsikan harus bisa sesuai dengan aturan yang berlaku. Petugas harus bisa bekerja sesuai aturan. Kalau dulu ada temua oleh gubernur (pungli), ya sekarang jangan terulang-lagi seperti itu,” kata Prapto.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/news/baca/84030/jembatan-timbang-sarang-masih-dibiarkan-mangkrak