Cari Blog Ini

Rabu, 16 Mei 2018

Pondowan Dirintis Jadi Sentra Matoa

PATI  TAYU - Desa Pondowan, Kecamatan Tayu dirintis sebagai desa sentra buah matoa di Kabupaten Pati. Meskipun bukan asli dari Pati, tapi hampir setiap rumah di desa tersebut memiliki tanaman buah matoa. Hasilnya pun terbilang cukup menggembirakan. Saat musim panen, buah matoa itu biasanya dikirim hingga ke Jakarta. Selain itu, juga dijual di supermarket ternama dan para pengepul lokal. ''Hasilnya memang cukup lumayan.
Kalau untuk total hasil panen memang belum bisa kami kalkulasi karena memang tersebar di masing-masing warga, baik ditanam di pekarangan maupun di kebun miliknya,'' terang Kepala Desa Pondowan, Endang Sawitri, kemarin.
Ketertarikan warga untuk menjadikan desa tersebut sebagai desa matoa lantaran harganya yang begitu tinggi. Untuk setiap kilogramnya bisa mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu. Jumlah itu akan semakin tinggi jika tidak musim panen.
Menurutnya, pengembangan sebagai sentra buah matoa sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu. Saat itu warga diajak untuk membudidayakan tanaman matoa di masing-masing pekarangan rumah.
Bisa Dinikmati
''Hasilnya, sudah bisa kita lihat seperti sekarang ini. Di mana, setiap pekarangan rumah ada tanaman matoa. Buahnya pun sudah bisa dinikmati, karena pohonnya sudah pada besar," ungkapnya. Untuk mempertegas sentra matoa, di desa tersebut sekarang ini telah dibuat tugu replika buah matoa.
Tugu itu dipasang di jalan masuk desa tersebut. Diharapkan, dengan adanya ikon tersebut Desa Pondowan memiliki produk khas yang bisa menjadi jujugan warga luar desa.
''Namun yang jelas dengan adanya pengembangan sentra matoa ini bisa menjadi salah satu upaya untuk peningkatan perekonomian warga. Karena selain banyak diminati harganya juga tinggi,'' tambahnya.


Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/86172/pondowan-dirintis-jadi-sentra-matoa