JEPARA, – Pasar Rakyat Mayong
Jepara dilengkapi kios kuliner di lantai II yang tergolong megah, bersih
dan rapi. Namun pedagang justru mengadukan sejumlah permasalahan ke
Pemkab Jepara. Mereka ditemui Wabup Jepara Dian Kristiandi, Sekda Jepara
Sholih dan instansi terkait di Ruang Sosrokartono Setda Jepara, Kamis
(7/6).
Para pedagang kuliner menyampaikan sejumlah persoalan, antara lain
pembayaran retribusi yang jauh melebihi tarif retribusi biasanya, namun
fasilitas berjualan mulai sore hingga malam hari, belum memadai.
Pedagang sudah membayar mahal, namun masalah fasilitas tidak maksimal.
Pedagang menyatakan keberatan jika harus membayar Rp18 ribu/hari ke
pihak Jaringan Komunikasi Warga, Pemuda dan Pedagang Pasar (JKWP3)
Mayong. Selama paguyuban itu yang mengurusi aktivitas perdagangan dari
37 pedagang kuliner.
Mendengar keluhan para pedagang, Wakil Bupati Jepara, Dian
Kristiandi, langsung memerintahkan agar masalah tersebut bisa segera
dituntaskan oleh pihak Pengelola Pasar. Dian meminta semua dikembalikan
sesuai dengan aturan.
Sesuai dengan Perda Nomor 9 Tahun 2013 dan Nomor 8 Tahun 2018 para
pedagang hanya wajib membayar restribusi Rp 2.600/hari. Retribusi
ditangani langsung oleh Kepala Pasar Mayong.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pemkab Jepara akan memberi sejumlah
fasilitas listrik, air, kebersihan dan keamanan. Untuk listrik, para
pedagang akan mendapatkan masing-masing satu meter listrik sehingga tau
persis biaya kebutuhan listriknya.
Sedangkan untuk masalah air bersih, pihak pengelola pasar diminta
untuk segera mengatasinya. Demikian pula dengan keamanan, kebersihan dan
ketertiban pasar.
‘’Solusinya kita kembalikan pada aturan. Untuk listrik saya minta
para pedagang bersabar. Kami minta waktu sampai September. Kalau sampai
belum ada realisasi, silakan hubungi saya,’’ ujar Dian Kristiandi.
Kabid Pengelolaan Pasar, Mustaqim menyatakan, untuk listrik selama
ini sebenarnya sudah disediakan oleh pemerintah. Namun sifatnya untuk
kebutuhan bersama. Jadi tidak bisa diketahui persis jumlah pemakian
listriknya secara pasti setiap pedagang.
Selama ini para pedagang iuran yang dikelola oleh JKWP3 itu untuk
membayar sejumlah kebutuhan termasuk listrik. Sementara untuk air
diambilkan dari sumur bor yang sudah ada.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/news/baca/93567/mayong-punya-kios-kuliner-megah