#PILKADA SERENTAK 2024 MENUJU Pemungutan Suara PILKADA Serentak 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN BALON BUPATI KABUPATEN PATI  PEMILU 2024 #borobudur marathon 2024

Cari Blog Ini

Kamis, 07 Juni 2018

Mayong Punya Kios Kuliner Megah Pedagang Keluhkan Fasilitas

JEPARA,  – Pasar Rakyat Mayong Jepara dilengkapi kios kuliner di lantai II yang tergolong megah, bersih dan rapi. Namun pedagang justru mengadukan sejumlah permasalahan ke Pemkab Jepara. Mereka ditemui Wabup Jepara Dian Kristiandi, Sekda Jepara Sholih dan instansi terkait di Ruang Sosrokartono Setda Jepara, Kamis (7/6).
Para pedagang kuliner menyampaikan sejumlah persoalan, antara lain pembayaran retribusi yang jauh melebihi tarif retribusi biasanya, namun fasilitas berjualan mulai sore hingga malam hari, belum memadai. Pedagang sudah membayar mahal, namun masalah fasilitas tidak maksimal.
Pedagang menyatakan keberatan jika harus membayar Rp18 ribu/hari ke pihak Jaringan Komunikasi Warga, Pemuda dan Pedagang Pasar (JKWP3) Mayong. Selama paguyuban itu yang mengurusi aktivitas perdagangan dari 37 pedagang kuliner.
Mendengar keluhan para pedagang, Wakil Bupati Jepara, Dian Kristiandi, langsung memerintahkan agar masalah tersebut bisa segera dituntaskan oleh pihak Pengelola Pasar. Dian meminta semua dikembalikan sesuai dengan aturan.
Sesuai dengan Perda Nomor 9 Tahun 2013 dan Nomor 8 Tahun 2018 para pedagang hanya wajib membayar restribusi Rp 2.600/hari. Retribusi ditangani langsung oleh Kepala Pasar Mayong.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pemkab Jepara akan memberi sejumlah fasilitas listrik, air, kebersihan dan keamanan. Untuk listrik, para pedagang akan mendapatkan masing-masing satu meter listrik sehingga tau persis biaya kebutuhan listriknya.
Sedangkan untuk masalah air bersih, pihak pengelola pasar diminta untuk segera mengatasinya. Demikian pula dengan keamanan, kebersihan dan ketertiban pasar.
‘’Solusinya kita kembalikan pada aturan. Untuk listrik saya minta para pedagang bersabar. Kami minta waktu sampai September. Kalau sampai belum ada realisasi, silakan hubungi saya,’’ ujar Dian Kristiandi.
Kabid Pengelolaan Pasar, Mustaqim menyatakan, untuk listrik selama ini sebenarnya sudah disediakan oleh pemerintah. Namun sifatnya untuk kebutuhan bersama. Jadi tidak bisa diketahui persis jumlah pemakian listriknya secara pasti setiap pedagang.
Selama ini para pedagang iuran yang dikelola oleh JKWP3 itu untuk membayar sejumlah kebutuhan termasuk listrik. Sementara untuk air diambilkan dari sumur bor yang sudah ada.  



Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/news/baca/93567/mayong-punya-kios-kuliner-megah