Semarang – Mudik ke kampung halaman sudah menjadi
tradisi bagi sebagian besar umat Islam menjelang lebaran. Pada tahun
ini, arus mudik di Jawa Tengah diprediksi mengalami peningkatan sebesar
15,91 persen dibanding tahun lalu.
“Jumlah kendaraan dan orang yang akan masuk ke Jawa Tengah diprediksi
mengalami kenaikan dari tahun lalu sebesar 15,91 persen atau 2.054.487
kendaraan dan 9.514.313 orang,” terang Sekretaris Daerah Provinsi Jawa
Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat memimpin Apel Siaga Penyelenggaraan
Posko Terpadu Lebaran 2018 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu
sore (6/6).
Sri Puryono membeberkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Bank Jateng, telah menyiapkan
angkutan mudik bus gratis dengan kapasitas lebih dari 9.000 penumpang.
Hal itu sebagai langkah antisipatif untuk mengurangi jumlah kendaraan
pribadi, khususnya para pemudik yang menggunakan sepeda motor, .
“Kami juga telah menyiapkan kereta api yang mampu mengangkut sebanyak
1.968 penumpang. Untuk kapal laut, Kemenhub juga telah memfasilitasi
mudik gratis dari Tanjung Priok ke Pelabuhan Tanjung Mas Semarang,”
bebernya.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah itu menambahkan,
pantauan kondisi infrastruktur jalan pun terus dilakukan. Termasuk
kondisi jalan Tol Batang-Semarang yang beberapa waktu terakhir gencar
ditinjau jajaran Pemprov Jateng bersama sejumlah menteri. Tol
Batang-Semarang dapat digunakan secara fungsional saat arus mudik dan
balik. Sri Puryono meminta pemudik berkendara secara hati-hati, saat
melintasi jalan tol fungsional karena penerangan jalan masih terbatas.
“Infrastruktur sudah kita cek. Jalan tol tanggal 8 Juni 2018 pukul
06.00 pagi sudah mulai dibuka, Jakarta sampai ke Surabaya operasional
dan fungsional. Prinsipnya jalan tol bisa 24 jam atau hingga pukul
17.00, itu situasional,” jelasnya.
Selain kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan, Sri Puryono juga
berpesan agar tim pengendali inflasi daerah (TPID) provinsi maupun
kabupaten/ kota senantiasa berkoordinasi dan waspada. Sehingga,
ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat aman.
“Pengawasan produk pangan juga harus dilaksanakan karena masih banyak
ditemukan bahan pangan yang rusak, kadaluwarsa, berbahaya dan tidak
berlabel,” pesannya.
Selain itu, Sri Puryono meminta agar masyarakat turut menjaga
kondusivitas wilayah. Warga diminta tetap waspada terhadap radikalisme,
terorisme, dan tindak kriminal yang mungkin terjadi di lingkungan tempat
tinggalnya.
“Selain terorisme dan radikalisme, berbagai tindakan kriminal juga
harus kita antisipasi bersama, khususnya bagi yang mudik ke kampung
halaman dengan meninggalkan rumah dalam keadaaan kosong. Untuk itu
Siskamling harus kita tingkatkan. RT/RW harus bisa proaktif menjaga
keamanan lingkungannya,” tegasnya.
Sekda menjelaskan, Pemprov Jateng membuka Posko Terpadu di Wisma
Perdamaian dan beberapa titik di sepanjang jalur mudik pada H-8 sampai
dengan H+8 lebaran.
“Posko ini kami siapkan untuk masyarakat yang mengalami masalah
selama mudik. Tidak hanya itu, Pemprov Jateng juga membuka Call Center
Posko Terpadu di nomor 08112790123 dan melalui media sosial (Facebook,
Instagram, Twitter), Website LaporGub,” pungkasnya.
Sumber Berita : https://jatengprov.go.id/publik/sampaikan-info-mudik-ke-call-center-posko-terpadu/