SLEMAN, - Selang dua pekan pasca
diteken Peraturan Presiden Nomer 43 Tahun 2018, ketersediaan bahan bakar
premium di SPBU wilayah Jawa, Madura, dan Bali sudah ada hampir
separonya. Ditargetkan pada Jumat (8/6) besok, pasokan premium telah
tersedia di seluruh SPBU.
"Mudah-mudahan besok sore sudah penuh, tambah 571 SPBU dari 1.519.
Jadi kira-kira 2.090 SPBU se-Jawa, Madura, dan Bali sudah ada premium,"
kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan, saat melakukan pantauan di SPBU Jalan
Kaliurang km 11,5 Sleman, Kamis (7/6) malam.
Pada kegiatan monitoring itu, pihaknya ingin melihat secara langsung
perbandingan konsumsi premium dan pertalite. Sepintas, kata Jonan,
masyarakat lebih banyak tertarik menggunakan bahan bakar pertalite.
Namun angka pastinya bakal dihitung.
"Nanti dilihat seberapa laku premium karena kalau tidak disediakan,
banyak yang protes. Sekarang coba disediakan dulu, setelah itu dilakukan
evaluasi berdasar fakta," ujarnya.
Proses evaluasi rencananya dilaksanakan selama kurun waktu satu
bulan. Jika animo masyarakat tinggi, maka premium akan terus disediakan
di SPBU. Sebaliknya apabila ternyata peminatnya rendah, pihaknya akan
melakukan evaluasi namun belum diketahui batas minimum kategori rendah
tersebut.
Ditinjau dari sisi kesiapan SPBU, Ketua Hiswana Migas DIY, Siswanto
menyatakan, pihaknya hanya selaku operator yang menjalankan ketentuan
pemerintah. Diungkapkan, sebelum tersedia bahan bakar pertalite,
konsumsi premium per hari mencapai 1.500 kilo liter tapi sekarang hanya
tinggal 20 persen. Sementara, jumlah SPBU yang masih menjual premium
sekitar 25 persen dari total 100-an SPBU di wilayah DIY.
Berdasar data Pertamina, tingkat konsumsi premium di DIY berkisar
tujuh hingga 10 persen dari total gasoline. "Realisasi sampai sekarang
sekitar lima persen. Mau tidak mau, kami harus mengikuti kebijakan
pemerintah," katanya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina, Mas'ud Khamid
mengatakan, menghadapi arus lebaran tahun ini disiapkan tambahan pasokan
BBM sebesar 25 persen secara nasional. Khusus wilayah Jawa Tengah, ada
tambahan sekitar 30-35 persen.
Terkait antisipasi ketersediaan BBM di tol fungsional, Pertamina
telah menyiapkan sejumlah fasilitas diantaranya BBM kios, kantong BBM,
dan motor kemasan yang akan mengantarkan bahan bakar jika pemudik
terjebak di tengah kemacetan. Untuk Jawa Tengah, disiagakan 200 motor
kemasan sedangkan diluar daerah itu ada 100 unit motor.
"Kami imbau pemudik agar mengisi penuh bahan bakar kendaraannya
sebelum masuk tol, agar tidak kehabisan jika terjadi kemacetan,"
imbuhnya.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/news/baca/93549/kementerian-esdm-akan-evaluasi-pasokan-premium