Kadinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Sam’ani Intakoris, menyebutkan, jalan berkondisi mantap didata 536,64 kilometer atau 83 persen.
Jalan berkondisi tidak mantap 102,63 kilometer atau 16,05 persen. ”Kerusakan jalan tidak dapat dihindarkan setiap tahunnya,” katanya.
Dia menambahkan, perbaikan jalan terus dilakukan hingga kemarin. Kerusakan jalan tetap terjadi meskipun musim penghujan sudah selesai. ”Kesimpulannya, dari masa ke masa perbaikan kerusakan jalan diyakini tidak akan pernah tuntas. Kondisi tersebut sulit direalisasikan,” ujarnya.
Menurutnya, tidak mungkin dalam satu tahun anggaran tidak terjadi kerusakan jalan. Pasalnya, infrastruktur seperti itu digunakan setiap hari. Beban tonase kendaraan yang melintas meningkat dari tahun ke tahun. ”Kami juga memperhatikan faktor alam seperti banjir dan hal lainnya,” jelasnya.
Dipercepat
Dia mengatakan, butuh skala prioritas jalan mana saja yang akan diperbaiki. Setiap tahun selalu ada saja jalan yang rusak. Program sapu bersih jalan berlubang yang dilakukan sekarang mengupayakan penanganan terhadap kerusakan jalan dapat dipercepat.
Melalui berbagai sumber, baik media sosial maupun sarana lain yang telah dipersiapkan, informasi soal kerusakan jalan akan diupayakan diproses.
”Semuanya tetap harus mempertimbangkan kemampuan,” jelasnya. Perbaikan dilakukan pula di jalan provinsi. Menurut Kabid Bina Marga, Hari Wibowo, khusus untuk jalan pusat dan provinsi, sebelum dilakukan perbaikan harus ada mekanismenya terlebih dahulu.
Bagaimanapun, akses jalan tersebut bukan merupakan kewenangannya. Pihaknya membantu perbaikan jalan dengan pertimbangan sarana yang ada sangat dibutuhkan masyarakat Kudus. Selain itu, lokasinya juga berada di wilayah Kabupaten Kudus.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/103923/3176-kilometer-jalan-rusak-berat