Cari Blog Ini

Minggu, 01 Juli 2018

Aksi GTT Berjalan Kaki hingga 40 Km

JEPARA,  -  Ratusan guru tidak tetap (GTT) melakukan aksi berjalan kaki dari tempat tinggal masing-masing menuju pusat kota Jepara. Mereka terus berdatangan ke pusat Kota Jepara sejak Sabtu (30/6) untuk melakukan unjuk rasa, Senin (2/7). Ratusan GTT itu merupakan perwakilan dari seluruh GTT di kecamatan masing-masing. Mulai dari Kecamatan Donorojo, paling ujung Kabupaten Jepara, dan Nalumsari dan Welahan, paling timur dan selatan Kota Ukir. Jarak dari Donorojo 40 kilometer, sementara dari Nalumsari dari 25 kilometer.
Tercatat sekitar 160 GTT dalam aksi jalan kaki tersebut. Sebanyak 60 lebih di antaranya merupakan GTT perempuan.
‘’Kami menuntut tiga poin. Bayarkan honorarium selama enam bulan yang tak terbayarkan, revisi Perbup Nomor 29 Tahun 2018 dan hentikan diskriminasi terhadap GTT-PTT,’’ kata Ahmad Choiron Nasir
Choiron Nasir, adalah Ketua Forum Komunikasi Guru Tidak Tetap (FK-GTT) Jepara. Dijelaskan rombongan GTT di Donorojo berangkat pada Sabtu pagi kemarin, sekitar pukul 08.00. Tempat awal berkumpul di Sonder, petilasan Ratu Kalinyamat di Donorojo.
‘’Aksi jalan kaki ini sebagai bentuk kesungguhan kami dalam berjuang menuntut hak kami yang dijanjikan pemerintah,’’ kata terang Choiron Nasir, GTT di Kecamatan Donorojo ini.
Untuk rombongan dari wilayah utara, perwakilan dari Donorojo berjalan berjalan kaki menuju Kecamatan Keling untuk bertemu perwakilan dari GTT setempat. Perjalanan dilanjutkan ke Kembang, kemudian Bangsri.
Selanjutnya GTT yang mengenakan seragam PGRI ini berjalan menuju Mlonggo dan singgah untuk bermalam di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo. Pada Minggu pagi melanjutkan perjalanan ke Jepara Kota.
Sementara rombongan dari timur, di awali jalan kaki GTT Kecamatan Nalumsari berjalan menuju Kecamatan Mayong dan Kalinyamatan. Di Kalinyamatan, mereka bertemu dengan rombongan dari Welahan.
Seorang Pingsan
Mereka berjalan melintasi Kecamatan Pecangaan dan singgah di Ngabul. Bersama perwakilan dari Batealit, mereka melanjutkan perjalanan pada Minggu pagi menuju Jepara Kota. Kedua rombongan besar ini pun bertemu di Jalan Pemuda. Tepatnya di Tugu Kartini Jepara.
Selanjutnya mereka beristirahat dan bermalam di Gedung Kesenian sebelum melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Jepara, hari ini. Tangis haru mewarnai pertemuan kedua rombongan besar di Tugu Kartini Jepara. Para GTT perempuan saling berpelukan dan menangis lirih.
‘’Untuk longmarch ini berjalan lancar. Satu GTT pingsan, yakni GTT dari Bangsri,’’ tutur Choiron Nasir.
Khoiron, salah satu GTT dari Kecamatan Tahunan mengaku ikut dalam long march ini dengan harapan agar tuntutan para GTT bisa dipenuhi oleh pemerintah. GTT yang telah mengabdi selama 14 tahun dengan gaji Rp 250 ribu per bulan ini berharap kesejahteraan GTT bisa lebih baik.
‘’Kalau bisa ya diangkat jadi PNS. Harapannya seperti itu,’’ terang Khoiron.


Sumber Berita :   https://www.suaramerdeka.com/news/baca/99399/aksi-gtt-berjalan-kaki-hingga-40-km