Untuk keperluan itu, selain rajin sosialisasi, dan menggeber program perpustakaan keliling (Pusling), juga mempermudah persyaratan menjadi anggota perpustakaan, dan mengembangkan sayapnya di banyak lokasi. “Tahun anggaran (TA) 2017 lalu kami kejar target anggota 15.000 orang telah tercapai, TA 2018 ini sudah mendekati 20.000 orang,” jelas Kepala DPK Blora, R. Gundala Wejasena, Jumat (13/7).
Menurutnya, awal-awal 2017 anggota kami baru 11.178 orang, dan selama setahun (TA 2017) bisa mencapai 15.000, dan tahun ini jumlah anggota terus bertambah mendekati 20.000 orang. Anggota sebanyak itu, lanjutnya, tidak hanya tercatat di bank data DPK, namun juga di berbagai kelompok, sekolah, desa/kelurahan, dan instansi.
10 Menit
DPK, lanjut Gundala, meningkatkan kualitas adminstrasi dengan menyempurnakan pendataan dan kartu anggota model elektronik (barcode atau kode khusus) yang berguna untuk mengisi buku tamu secara otomatis. “Melalui barcode, warga yang ingin menjadi anggota baru perpustakaan, hanya butuh waktu sekitar 10 menit,” jelasnya.
Gundala menambahkan, anggota DPK adalah siapa saja, jika ingin menjadi anggota cukup membawa kartu tanda penduduk elekrtonik (KTP-el), dan pas foto. Jika calon anggota belum ber-KTP-el atau masih dibawah 17 tahun dan anak-anak, cukup membawa kartu keluarga (KK), tambah Gundala Wejasena.
Dalam praktik sehari-hari, anggota yang berkunjung ke kantor DPK tidak perlu ribet, cukup mengisi buku tamu otomatis, nanti akan muncul di layar komputer di dekatnya. Menurut Gundala, perpustakaanmerupakan salah satu sumber untuk mendapatkan ilmu. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya langkah peningkatan pelayanan DPK yang koleksi bukunya terus meningkat lebih dari 25.000.
Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/5121/Anggota-DPK-Blora-Dekati-20000-Orang