KBRN, Takengon : Keinginan bangsa Indonesia untuk menuju
swasembada pangan dengan meningkatkan produksi hasil pertanian seperti
yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat dinilai masih jauh dari
yang diharapkan.
Demikian diungkapkan Direktur Utama
Perum Bulog, Budi Waseso dalam sambutannya saat menghadiri acara
silaturahmi dengan pemerintah kabupaten Aceh Tengah di Pendopo bupati
setempat, Minggu (15/7/2018) malam.
Mantan Kepala BNN
itu menjelaskan, kondisi tersebut tidak terlepas dari masih sedikitnya
jumlah daerah yang mampu surplus hasil produksi pangan, sedangkan
rata-rata justru masih mengalami defisit.
“Kita ini
untuk ketahanan pangan saja tidak, apalagi untuk swasembada pangan,
seperti yang diinginkan bapak presiden kita pak Jokowi, berat sekali
itu, masih sangat jauh, sangat jauh sekali,” katanya.
Budi
Waseso menambahkan, sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan alam
melimpah, seharusnya sudah dapat melepaskan ketergantungan dari berbagi
produk import yang menguasai pasar Indonesia saat ini.
Sementara
itu Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dalam kesempatan itu
menyebutkan, daerahnya juga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pangan
terutama beras untuk konsumsi masyarakat lokal sehingga harus memasoknya
dari luar daerah.
“Kebutuhan pangan terutama beras
masih kita pasok dari luar, terutama dari Kabupaten Pidie Jaya dan Aceh
Utara, tapi kita sebenarnya punya potensi untuk swasembada beras maupun
bahan pangan lainnya,” sebut Shabela.
Sebelum
mengunjungi Aceh Tengah, Budi Waseso sudah tiba di Kabupaten Gayo Lues
Sejak, Sabtu (14/7/2018), untuk menghadiri undangan pesta pernikahan
putri bupati setempat.
Selain itu juga mengikuti
acara penobatan dirinya menjadi Putra Kehormatan Gayo Lues dengan gelar
Pang Sidik Sasat, karena dinilai peduli dan memperhatikan masyarakat di
kabupaten berjuluk seribu bukit itu terutama saat menjabat sebagai
kepala BNN.
Sumber Berita : http://rri.co.id/post/berita/549413/ekonomi/budi_waseso_swasembada_pangan_masih_sangat_jauh.html