JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat neraca perdagangan RI mengalami surplus pada Juni 2018 sebesar 1,74 miliar dollar AS. Posisi surplus ini merupakan yang kedua kalinya sejak awal tahun setelah bulan-bulan sebelumnya lebih didominasi oleh defisit neraca perdagangan. "Untuk bulan Juni alhamdulillah kita mengalami surplus 1,74 miliar dollar AS," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers di kantornya, Senin (16/7/2018). Suhariyanto mengatakan, ekspor bulan Juni tercatat sebesar 13 miliar dollar AS. Posisi ini turun 19,80 persen dibanding ekspor bulan Mei 2018, meski meningkat 11,47 persen dibandingkan ekspor Juni 2017 (year on year). "Penurunan ekspor Juni yang bertepatan dengan Lebaran biasa terjadi, karena jumlah hari kerja mengalami penurunan. Biasanya di Ramadhan naik tinggi, turun di Lebaran, lalu akan naik lagi," tutur Suhariyanto.
Sementara untuk impor Juni 2018 mencapai 11,26 miliar dollar AS atau turun 36,27 persen dibanding Mei 2018. Angka ini tumbuh 12,66 persen dibanding Juni 2017. Adapun kontribusi ekspor pada Juni berasal dari sektor migas sebesar 1,72 miliar dollar AS, pertanian 0,2 miliar dollar AS, industri pengolahan 8,55 miliar dollar AS, juga dari pertambangan dan lainnya yang sebesar 2,53 miliar dollar AS. Dari keempat sektor tersebut, untuk pertanian turun 35,20 persen dibanding ekspor Mei 2018 dan industri pengolahan turun 27,28 persen dibanding Mei 2018. Adapun sektor yang menyumbang kontribusi terhadap impor Juni 2018, hampir seluruhnya mengalami penurunan dibanding Mei 2018. Baik dari sektor konsumsi sebesar 1,01 miliar dollar AS yang turun 41,85 persen, bahan baku/penolong 8,51 miliar dollar AS yang turun 35,21 persen, serta barang modal 1,74 miliar dollar AS yang turun 37,81 persen.
Sumber Berita : https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/16/115130026/neraca-perdagangan-juni-surplus-174-miliar-dollar-as