Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH
MIP akan lebih fokus pada sektor pendidikan. Untuk itu, dia meminta PGRI
maupun PGSI agar ikut memberi masukan kepada pemerintah dalam
merumuskan dan menyusun politik pendidikan di Jawa Tengah.
“Apakah mau berkonsentrasi ke infrastruktur terus? Tidak,
infrastruktur mungkin karena sudah mulai membaik, kita akan mulai
kurangi sedikit. Saya mau berkonsentrasi di pendidikan. Saya sudah
bilang kemarin, tolong kasih saya masukan. Saya butuh reviu dari bapak
ibu semua, bagaimana mengelola pendidikan dalam lingkup jawa tengah,”
katanya saat menghadiri Halalbihalal Keluarga Besar PGRI Provinsi Jawa
Tengah, di Balairung Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Sabtu (30/6)
siang.
Ditambahkan, politik pendidikan tersebut nantinya akan memuat
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kewenangan secara otonom
setiap sekolah, nasib guru-guru, baik PNS maupun honorer, hingga politik
anggarannya.
Menurut Ganjar, dalam sistem demokrasi, partisipasi masyarakat sangat
diperlukan karena pemerintah dan masyarakat memiliki ide dan gagasan
yang berbeda. Jika itu disalurkan menjadi satu, akan bisa mencari jalan
keluar bersama dalam menghadapi isu pendidikan di Jawa Tengah. Selain
itu juga bisa meminimalisasi permasalahan.
“Kalau (kebijakan yang dibuat) benar, setidaknya itu tanggung jawab
yang kita berikan kepada bangsa dan negara karena kita berkontribusi.
Tapi kalau salah, agar kita tidak saling menyalahkan karena itu ikhtiar
kita bersama,” ujarnya.
Ganjar mengungkapkan rumusan pendidikan di Jawa Tengah ke depan harus
lebih inklusif, melibatkan semua pihak, merata dan berkualitas. Dengan
begitu akan mampu menyiapkan anak-anak didik menjadi individu yang
mandiri, memiliki daya saing dan juang yang tinggi, serta memiliki jiwa entrepreneurship
yang bisa membuka lapangan kerja sendiri di tengah persaingan global.
Karenanya, sistem pendidikan harus melakukan lompatan atau quantum leap agar bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju.
Sumber Berita : https://jatengprov.go.id/publik/ganjar-akan-lebih-fokus-pada-pendidikan/