“Lava masih mengalir ke permukaan namun sangat kecil, tidak sebesar ketika november atau tanggal 28/29 juni lalu”, ujarnya
Gede Suantika mengatakan status Gunung Agung kini masih berada pada level III atau siaga. Adanya hembusan-hembusan kecil diprediksi masih akan terjadi. Sehingga perlu diwaspadai agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Sebaiknya masyarakat disekitar Gunung Agung agar menggunakan masker. Begitupula ketika terjadi hujan lebat agar berhati-hati adanya lahar hujan terutama didaerah aliran sungai yang bermuara di Gunung Agung, karena abunya kan masih banyak di puncak Gunung”, jelasnya.
Sementara itu, Tim Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga melakukan antisipasi, terhadap tenak warga jika kembali terjadi erupsi. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali lokasi evakuasi yang selama ini digunakan sebagai tempat evakuasi ternak dan mengedukasi kembali masyarakat secara aktif kepada masyarakat tentang rencana evakuasi dan mitigasi penyelamatan ternak.
Sumber Berita : http://www.rri.co.id/post/berita/544648/daerah/sinar_api_masih_teramati_di_puncak_gunung_agung.html