Cari Blog Ini

Senin, 09 Juli 2018

Jalan Wilayah Perbatasan Memprihatinkan Warga Morotopo Kesulitan Akses

PATI - Kondisi infrastruktur di wilayah perbatasan Pati-Blora masih memprihatinkan. Hal itu seperti tampak pada jalan di Dukuh Morotopo, Kecamatan Pucakwangi, Pati. Dua akses jalan menuju lokasi terdekat untuk beraktivitas warga setempat belum beraspal dan sulit dilalui.

Akses jalan tersebut, yakni menuju Desa Pekalongan, Kecamatan Winong, Pati dan Desa Karanganyar, Kecamatan Todanan, Blora. Kedua ruas jalan yang melewati hutan itu berjarak 3,5 kilometer.

“Winong dan Todanan lebih dekat dari Morotopo dibanding ke Pucakwangi. Anak-anak sini sekolahnya di Todanan dan Winong karena pertimbangan jarak,” ujar tokoh masyarakat Morotopo Gus Irfan, kemarin.

Dia mengungkapkan, sekolah untuk jenjang SD paling dekat dengan Morotopo yakni SD Karanganyar, Kecamatan Todanan. Adapun SMP/MTs dan SMA/MA/se-derajat yang terdekat dari Morotopo berada di Kecamatan Winong. Di Kecamatan Pucakwangi, lembaga pendidikan mulai jenjang dasar hingga menengah tersedia.

Hanya, dari Morotopo menuju ke sana relatif lebih jauh sehingga tidak menjadi pilihan warga setempat. “Kalau ke pusat Desa Pakishaji jaraknya lebih jauh. Apalagi ke pusat Kecamatan Pucakwangi, lebih jauh lagi karena mencapai 15 kilometer,” jelasnya.

Tidak Layak

Gus Irfan mengemukakan, kondisi jalan menuju Todanan dan Winong dalam kondisi tidak layak. Selain relatif sempit, jalan juga belum beraspal sehingga hanya dapat dilewati dengan berjalan kaki dan bersepeda motor. “Kalau hujan ya motor kesulitan lewat.

Anak-anak yang pergi sekolah terpaksa jalan kaki karena jalannya berlumpur sebab tergenang air,” paparnya. Kondisi tersebut, lanjut pimpinan Yayasan Padepokan Condro Mowo IV Ki Ageng Pangeran Benowo yang menaungi pesantren yang mayoritas santrinya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini, telah disampaikan ke pihak terkait.

Hanya, sejauh ini belum ada tandatanda untuk dibangun. Bahkan, Gus Irfan mengaku pernah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat melalui koleganya di Jakarta. Namun, akses bantuan pembangunan infrastruktur terkendala rekomendasi dari Pemkab Pati.

Morotopo merupakan perdukuhan dari Desa Wateshaji yang wilayahnya berada di tengah hutan di bawah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cabean pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lunggoh di bawah naungan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati. Dukuh tersebut berpenduduk lebih dari 200 orang.




Sumber Berita :  https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/101994/jalan-wilayah-perbatasan-memprihatinkan