#PILKADA SERENTAK 2024 MENUJU Pemungutan Suara PILKADA Serentak 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN BALON BUPATI KABUPATEN PATI  PEMILU 2024 #borobudur marathon 2024
#AFC ASIA QUALIFIERS WORLD CUP 2026

Cari Blog Ini

Rabu, 18 Juli 2018

Lima Sumber Air Baku PDAM Turun Jatah Air 900 Pelanggan Digilir

REMBANG - Lima sumber air baku utama yang selama ini diproduksi PDAM Rembang mulai kritis. Tanda-tandanya dengan menurunnya elevasi (ketinggian air) pada sumber air baku tersebut sejak beberapa pekan belakangan.

Lima sumber air baku PDAM yang elevasinya sudah turun, yakni Embung Grawan Kecamatan Sumber, Embung Banyukuwung Kecamatan Sulang, Embung Lodan Kecamatan Sarang, Sumber Air Mudal Kecamatan Pamotan serta Sumber Semen Kecamatan Sale.

Penurunan elevasi paling ekstrem terjadi pada Embung Grawan. Bahkan produksi air baku dari embung tersebut menurun drastis dari 8 liter/detik menjadi sekarang hanya mencapai 5 liter/detik.

Kabag Teknik PDAM Rembang, Agus Siswanto mengklaim, meskipun terjadi penurunan elevasi pada lima sumber utama air baku. Namun secara keseluruhan pelayanan kepada pelanggan masih normal.

Meskipun demikian, dia mengakui khusus 900 pelanggan yang mendapatkan jatah air produksi dari Embung Grawan terpaksa mendapatkan pasokan secara bergilir. Mereka yang merupakan warga dari 7 desa itu terpaksa hanya mendapatkan air dua hari sekali.

”Kami mencoba efisiensi air dengan menerapkan sistem penggiliran, khusus pelanggan dari Embung Grawan. Mekanismenya, air mengalir 1 kali 24 jam untuk zona Sumber dan 1 kali 24 jam untuk zona Kaliori. Setelah air dipasok 24 jam, selanjutnya pasokan berhenti dan kembali mengalir setelah 24 jam,” jelas Agus.

Air Baku

Menurut Agus, kekeringan yang mulai terjadi ini membuat produksi air baku dari beberapa sumber diprediksi tidak lama. Seperti air Embung Grawan yang diyakini hanya bisa bertahan untuk produksi PDAM paling lama dua bulan ke depan.

Sebagai antisipasi, PDAM telah menyiapkan beberapa pilihan jika produksi air dari Embung Grawan tidak bisa dilakukan. Kebijakan yang disiapkan itu, antara lain dengan memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunungsari Kaliori yang diambil dari Banyukuwung.

”Kami juga akan menyiapkan bantuan air bersih dalam tangki jika memang produksi air Embung Grawan tidak bisa dilakukan. Sementara ini, pelanggan yang pasokannya digilir hanya dari Embung Grawan.

Sumber air lainnya masih aman,” ujarnya. Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, saat ini sudah ada 3 desa yang dipastikan mengalami kesulitan air bersih.

Tiga desa tersebut adalah Woro Kecamatan Kragan, Banggi Kecamatan Kaliori serta Waru Gunung Kecamatan Bulu. Khusus untuk Desa Woro, BPBD sudah memberikan pasokan sebanyak 10.000 liter pada Sabtu kemarin.

Untuk Desa Banggi dan Waru Gunung sedianya akan dipasok air bersih Senin (16/7) kemarin. Namun, entah mengapa rencana distribusi air tersebut batal pada hari itu. ”Jadwal hari ini belum ada dropping (air). Iya, belum (jadi),” kata Kasi Logistik BPBD Rembang, Akhmad Makruf.


Sumber Berita :  https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/104764/lima-sumber-air-baku-pdam-turun