REMBANG - Lima sumber air baku utama yang selama ini
diproduksi PDAM Rembang mulai kritis. Tanda-tandanya dengan menurunnya
elevasi (ketinggian air) pada sumber air baku tersebut sejak beberapa
pekan belakangan.
Lima sumber air baku PDAM yang elevasinya sudah turun, yakni Embung
Grawan Kecamatan Sumber, Embung Banyukuwung Kecamatan Sulang, Embung
Lodan Kecamatan Sarang, Sumber Air Mudal Kecamatan Pamotan serta Sumber
Semen Kecamatan Sale.
Penurunan elevasi paling ekstrem terjadi pada Embung Grawan. Bahkan
produksi air baku dari embung tersebut menurun drastis dari 8
liter/detik menjadi sekarang hanya mencapai 5 liter/detik.
Kabag Teknik PDAM Rembang, Agus Siswanto mengklaim, meskipun terjadi
penurunan elevasi pada lima sumber utama air baku. Namun secara
keseluruhan pelayanan kepada pelanggan masih normal.
Meskipun demikian, dia mengakui khusus 900 pelanggan yang mendapatkan
jatah air produksi dari Embung Grawan terpaksa mendapatkan pasokan
secara bergilir. Mereka yang merupakan warga dari 7 desa itu terpaksa
hanya mendapatkan air dua hari sekali.
”Kami mencoba efisiensi air dengan menerapkan sistem penggiliran, khusus
pelanggan dari Embung Grawan. Mekanismenya, air mengalir 1 kali 24 jam
untuk zona Sumber dan 1 kali 24 jam untuk zona Kaliori. Setelah air
dipasok 24 jam, selanjutnya pasokan berhenti dan kembali mengalir
setelah 24 jam,” jelas Agus.
Air Baku
Menurut Agus, kekeringan yang mulai terjadi ini membuat produksi air
baku dari beberapa sumber diprediksi tidak lama. Seperti air Embung
Grawan yang diyakini hanya bisa bertahan untuk produksi PDAM paling lama
dua bulan ke depan.
Sebagai antisipasi, PDAM telah menyiapkan beberapa pilihan jika produksi
air dari Embung Grawan tidak bisa dilakukan. Kebijakan yang disiapkan
itu, antara lain dengan memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Gunungsari Kaliori yang diambil dari Banyukuwung.
”Kami juga akan menyiapkan bantuan air bersih dalam tangki jika memang
produksi air Embung Grawan tidak bisa dilakukan. Sementara ini,
pelanggan yang pasokannya digilir hanya dari Embung Grawan.
Sumber air lainnya masih aman,” ujarnya. Sementara itu, data dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, saat ini sudah ada 3 desa
yang dipastikan mengalami kesulitan air bersih.
Tiga desa tersebut adalah Woro Kecamatan Kragan, Banggi Kecamatan
Kaliori serta Waru Gunung Kecamatan Bulu. Khusus untuk Desa Woro, BPBD
sudah memberikan pasokan sebanyak 10.000 liter pada Sabtu kemarin.
Untuk Desa Banggi dan Waru Gunung sedianya akan dipasok air bersih Senin
(16/7) kemarin. Namun, entah mengapa rencana distribusi air tersebut
batal pada hari itu. ”Jadwal hari ini belum ada dropping (air). Iya,
belum (jadi),” kata Kasi Logistik BPBD Rembang, Akhmad Makruf.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/104764/lima-sumber-air-baku-pdam-turun