BLORA -Semilir hembusan angin malam di musim kemarau tak membuat bulu kuduk
meremang di desa Getas, Kecamatan Cepu. Sebaliknya, suasana marak
ketika wayang kulit mulai disuguhkan oleh Dalang Ki Hartanto Guno Carito
dalam lakon Petruk Jadi Raja (Petruk Dadi Ratu).Ratusan warga
setempat tampak serius mengapresiasi adegan dengan pandangan mata
tertuju di pakeliran pagelaran wayang kulit dalam rangka sosialisasi
hasil-hasil pembangunan Kabupaten Blora tahun 2017/2018 di wilayah
kecamatan setempat, Jumat (13/7/2018).
Dalang Hartanto tampil
memukau dengan gaya dan kreatifitasnya mengemas acara bersama para
waranggana dengan iringan para penabuh gamelan Jawa andalannya.
Tak berselang lama, tibalah adegan Limbukan yang menampilkan sosok wayang kulit menggelitik yakni, Limbuk dan Cangik.
Beberapa
gending dilantunkan oleh waranggana sambil diiringi jogetan oleh
sejumlah warga di tepi panggung hingga selesai pertunjukan.
Di
sela-selanya, Dalang Hartanto menyampaikan sosialisasi hasil-hasil
pembangunan beserta nilai anggaran yang telah direalisasikan oleh
Pemerintah Kabupaten Blora di wilayah Kecamatan Cepu. Di antaranya,
pembangunan pasar rakyat, embung dan infrastruktur jalan dan jembatan
serta pembangunan lapangan terbang Ngloram.
Pada kesempatan yang
sama, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinkominfo
Kabupaten Blora Ignatius Ary Soesanto,S.Sos mewakili Kadinkominfo Drs.
Sugiyono, M.Si tampil ke panggung menyampaikan informasi kepada warga
masyarakat, kemudian menyanyikan langgam Ojo Lamis.
“Kenapa saya
pilih langgam Ojo Lamis? Ini mengandung maksud dan isyarat bahwa setiap
penyampaian informasi itu harus akurat, benar, bisa dipertangungjawabkan
dan sesuai realita. Makanya Ojo Lamis, jangan Asal Bapak Senang atau
ABS,” kata Ary Soesanto sambil bercanda di depan warga Getas yang
menonton.
Ia menjelaskan, selain sebagai hiburan, dengan cerita
dan informasi yang ditampilkan diharapkan bisa menambah wawasan dan
informasi hasil-hasil pembangunan di Kabupaten Blora yang secara
bertahap sudah bisa, baik inftrastruktur jalan, jembatan dan gedung
pelayanan masyarakat.
Masih menurut Ary Soesanto, penyampaian
informasi Dinkominfo Blora yang dibidangi melalui dua media. Yang
pertama melalui sosial media, seperti internet, instagram, website dan
facebook.
“Dan, kami punya Kelompok Informasi Masyarakat khusus bagi yang gemar sosial media,” ucapnya.
Kemudian,
yang kedua, Dinkominfo Blora mempunyai kelompok lain untuk menyampaikan
informasi, yaitu Forum Komunikasi Media Tradisional (FK-Metra).
“Media
tradisional, ada barongan, wayang krucil, kentrung, kethoprak dan
wayang kulit. Dalam pertunjukan ini dikemas dalam reportoar pertunjukan
tentang capaian hasil-hasil pembangunan di wilayah ini diselingi adegan
yang menghibur dalam menyampaikan informasi yang dimaksud,” ujarnya.
Acara
yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Blora dengan anggaran APBD aspirasi DPRD Blora diawali sambutan Kepala
Desa Getas, Suhartono.
“Kami mengucapkan tertimakasih kepada
Dinkominfo yang telah memberi kepercayaan di wilayah desa Getas yanng
menyampaikan sosialisasi hasil-hasil pembangunan Kabupaten Blora melalui
pagelaran wayang kulit,” kata Suhartono.
Kemudian dilanjutkan sambutan dari Kasi Trantib Kecamatan Cepu Sumarsono mewakili Camat Cepu Djoko Sulistiyono.
“Kami
mengapresiasi bagus terselenggaranya acara dan kerja sama yang tidak
hanya sebagai hiburan tetapi sebagai penyebarluasan informasi
penyelenggaraan pemerintah daerah. Salah satunya yang perlu diketahui
adalah pembangunan Lapter Ngloram pembangunan taman dan trotoar jalan
serta capaian pembangunan lainnya,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan
kepada warga masyarakat setempat yang telah menjaga situasi yang aman
dan kondusif setelah berlangsungnya pesta demokrasi pemilihan gubernur
dan wakil gubernur Jawa Tengah.
“Kami atas nama pemerintah
kecamatan Cepu mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat desa
Getas pada saat Pilgub Jateng yang telah selesai dilaksanakan dalam
situasi aman dan nyaman. Pada pelaksanaan pemilihan selanjutnya, kami
minta situasi yang aman dan kondusif ini dipertahankan,” tandasnya.
Sebelum
pagelaran wayang kulit dimulai, Kabid IKP Ignatius Ary Soesanto,S.Sos
mewakili Kadinkominfo Drs. Sugiyono,MSi menyerahkan tokoh wayang Petruk
didampingi Forkopimca Cepu kepada dalang Ki Hartanto.
Sekadar diketahui Dinkominfo Kabupaten Blora maraton melakukan sosiasialisasi melalui pagelaran seni tradisional.
Yaitu,
pagelaran wayang kulit di halaman Hotel Arra Amandaru, Kecamatan Cepu
(23/6/2018) dan Desa Tawangrejo, Kecamatan Kunduran, Jumat (29/6)
menampilkan dalang Ki Sigid Ariyanto. Disusul di desa Sidomulyo,
Kecamatan Banjarejo (30/6/2018) menampilkan dalang Ki Mulyono.
Kemudin, pada agenda yang sama menampilkan Seni Barongan Selo Ganthi di desa Kembang, Kecamatan Banjarejo, (4/7/2018).
Selanjutnya,
di Asem Gede Kelurahan Kunduran, Kecamatan Kunduran menampilkan
sandiwara Kethoprak Wahyu Ngesti Utomo dari wilayah Kecamatan Tunjungan,
Kabupaten Blora, Kamis (5/7/2018).
Menyusul pada agenda yang sama
menampilkan Seni Barongan Selo Ganthi di desa Gadon, Rabu (11/7/2018)
dan desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu, Kamis (12/7/2018).
Dan agenda yang paling pungkas adalah pertunjukan wayang kulit di desa Getas, Kecamatan Cepu.
“Jadi
di desa Getas ini agenda yang paling pungkas sebagai sosialisasi
penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah dan
hasil-hasil pembangunan kabupaten Blora melalui pagelaran seni
tradisional,” kata Kepala Seksi Radio Televisi Film dan Pers Dinkominfo
Blora Samedi Joko Waspodo.
Selanjutnya, kata dia, telah
menjadwalkan sosialisasi dengan menggunakan media pemutaran film layar
lebar ke sejumlah desa sesuai yang direncanakan.
Sumber Berita : http://www.blorakab.go.id/index.php/public/berita/detail/617/sosialisasi-di-desa-getas-diselingi-langgam-ojo-lamis