JEPARA- Sebagai pelabuhan penyeberangan ke Karimunjawa,
Pelabuhan Pantai Kartini Jepara semakin penting perannya. Pelabuhan ini
menjadi salah satu bagian penting bagi pengembangan sektor pariwisata di
Karimunjawa. Seiring meningkatnya perkembangan pariwisata di
Karimunjawa, maka Pelabuhan Pantai Kartini Jepara juga mulai memerlukan
perhatian.
Saat ini, pelabuhan yang berada di pinggiran kota Jepara ini mulai
mengalami sedimentasi. Program pengerukan, yang dilakukan pada tiga
tahun terakhir tampaknya mulai kembali harus dilakukan. Kepala Dinas
Perhubungan (Dishub) Jepara, Deni Hendarko menyatakan, tingkat
sedimentasi di pelabuhan ini memang cukup tinggi. Setiap tahun
pendangkalan bisa mencapai 25 sentimeter.
Hal ini dikarenakan lokasi geografis Pelabuhan Pantai Kartini Jepara
berada di kawasan muara kali. Ada beberapa sungai yang bermuara di
beberapa penjuru kawasan pelabuhan ini. Paling besar tentu saja adalah
Kali Kanal yang berada di sisi timur pelabuhan. Lalu ada beberapa sungai
yang berada di sisi tenggara, yang setiap musim hujan membawa
beribu-ribu meter kubik material sendimentasi akibat erosi yang
“Memang tingkat sendimentasinya cukup tinggi. Jadi memang memerlukan
upaya untuk menangkalnya. Sedimentasi biasa terjadi di semua pelabuhan,
tinggal bagaimana dilakukan cara untuk mengatasinya,” ujar Deni
Hendarko, Jumat (13/7).
Kegiatan pengerukan di Pelabuhan Pantai Kartini Jepara, menurut Deni
Hendarko sebenarnya sudah dilakukan dalam intensitas yang sudah cukup
baik. Dulu pengerukan dilakukan sekali dalam 10 tahun. Namun dengan
tingkat sendimentasi yang semakin tinggi, diharapkan bisa dilakukan
setidaknya dalam 5 tahun sekali. Sehingga sendimentasi yang terjadi
tidak menganggu mobilitas yang ada di pelabuhan ini.
“Kegiatan pengerukan biasanya dilakukan oleh pemerintah pusat.
Biayanya mahal, dan keuangan daerah bisa terbebani. Kami berharap pada
2020 kegiatan pengerukan bisa direalisasikan,” tandas Deni Hendarko.
Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Laut di Dishub Jepara,
Suroto, menyebutkan, kedalaman kolam sandar kapal di Pelabuhan Kartini
saat ini mencapai 3,5 meter. Kedalaman ini masih memungkinkan untuk
digunakan bersandar bagi KMP Siginjai dan Express Bahari. KMP Siginjai
dalam hal ini membutuhkan kedalaman air 2 meter untuk bisa berlabuh.
Sedangkan kapasitas maksimal untuk sandaran di Pelabuhan Pantai
Kartini, adalah 750 GT (Gross Ton). KMP Siginjai sendiri hanya memiliki
bobot 616 GT. Pelabuhan Pantai Kartini sejauh ini menjadi satu-satunya
pelabuhan penyeberangan penumpang menuju Kepulauan Karimunjawa yang ada
di Jepara.
Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/5109/Terjadi-Sedimentasi-di-Pelabuhan-Pantai-Kartini-Jepara