Pantauan Jawa Pos Radar Kudus, tidak ada tanda-tanda akan
dibut pembatas darurat. Belum ada material maupaun kayu yang digunakan
membuat pembatas darurat di sekitar jembatan. Kendaraan lalu-lalang
bergantian dari arah selatan dan utara. Pada ujung jembatan terdapat
papan peringatan berwarna kuning dengan tulisan berwarna hitam.
Bertuliskan ‘Awas hati-hari jembatan lapuk kendaraan roda empat dilarang
melintas’. Dicantumkan pula DPUPR Jepara sebagai pemasang papan
peringatan.
Di antara beberapa pengendara motor, ada yang turun untuk
menuntun kendaraannya. Karena tidak berani lewat. Penumpang di belakang
juga ikut turun. “Tidak ada gunanya papan peringatan. Semua tahu kalau
lewat jembatan ini hati-hati. Kalau tidak ya nyemplung. Yang penting itu
diperbaiki,” keluh salah satu warga Junaidi, 26.
Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jepara, Nur Hidayat menyatakan
keprihatinannya atas kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut.
Meskipun wewenang pusat, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk
berupaya melakukan sesuatu. Karena jembatan tersebut masuk di wilayah
Jepara.
“Kami di dewan tidak bisa eksekusi. Misalkan melalui dana aspirasi tidak bisa digunakan untuk pengerjaan darurat seperti itu,” jelasnya.
Nut Hidayat melanjutkan, anggaran daerah sudah menyediakan dana untuk menangani permasalahan yang sifatnya mendesak dan darurat. Menurutnya, itu tergantung kemampuan kemampuan kepala daerah dalam mengatasinya. Pihaknya bersama masyrakat sudah sering mengingatkan hal itu kepada eksekutif. “Tinggal ada kemauan eksekutif atau tidak. Minimal dibuatkan pembatas darurat. Supaya yang lewat merasa aman,” tuturnya.
“Kami di dewan tidak bisa eksekusi. Misalkan melalui dana aspirasi tidak bisa digunakan untuk pengerjaan darurat seperti itu,” jelasnya.
Nut Hidayat melanjutkan, anggaran daerah sudah menyediakan dana untuk menangani permasalahan yang sifatnya mendesak dan darurat. Menurutnya, itu tergantung kemampuan kemampuan kepala daerah dalam mengatasinya. Pihaknya bersama masyrakat sudah sering mengingatkan hal itu kepada eksekutif. “Tinggal ada kemauan eksekutif atau tidak. Minimal dibuatkan pembatas darurat. Supaya yang lewat merasa aman,” tuturnya.
Sumber Berita : https://radarkudus.jawapos.com/radarkudus/read/2018/07/15/87880/usai-ditinjau-bupati-jembatan-bungpis-hanya-dipasang-peringatan