Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyinggung soal jenis teh yang masih diimpor Indonesia. Jenis teh tersebut adalah teh beras merah.
"Aroma beras merah itu impor dari Jepang. Masa Indonesia nggak bisa bikin kaya green tea itu kita impor dan itu ada demand-nya
banyak, restoran Jepang di Jakarta," ujar Sri Mulyani dalam Seminar
Nasional Peningkatan Ekspor Nasional dan Dukungan Pemangku Kebijakan
dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Indonesia Eximbank ke-9 di Kementerian
Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Selain teh, Sri
Mulyani juga menyoroti sejumlah komoditas yang masih bergantung dari
impor. Sri Mulyani menyebutkan ada sejumlah produk perikanan yang juga
masih dipenuhi dari impor.
"Indonesia lebih banyak laut daripada darat, harusnya nggak ada impor ikan kecuali ikan langka," kata Sri Mulyani.
Tidak hanya komoditas makanan, untuk jenis tekstil, Indonesia juga masih
tergantung dari impor berupa barang mentah atau raw material. Sri
Mulyani menginginkan hasil produk tekstil tersebut bisa diekspor lagi
dalam bentuk barang jadi.
"Harusnya diekspor juga supaya seimbang," kata Sri Mulyani.
Sri
Mulyani juga menyinggung idealisme Mahatma Gandhi. Tokoh yang memimpin
rakyat India untuk lepas dari penjajahan Inggris memboikot produk
sejumlah komoditas, antara lain garam, gula dan baju.
Sri Mulyani
mengatakan, langkah Gandhi memboikot pakaian yang diimpor menunjukan
perlawanannya terhadap penjajahan dan juga bisa menginspirasi banyak
orang India.
"Mendingan pakai baju buatan tangan-tangan orang India sebagai menunjukkan independensi dan meningkatkan semangat merdeka, self sufficent," kata Sri Mulyani.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4226495/sri-mulyani-soroti-ri-yang-masih-impor-ikan-hingga-teh