Semarang – Masjid Baiturrahman Kota Semarang selesai
direnovasi. Peresmian renovasi masjid yang terletak di pusat Kota
Semarang itu dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
Pranowo, Sabtu (29/12).
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penerbangan balon oleh
Gubernur Ganjar Pranowo. Dalam peresmian itu, Gubernur yang didampingi
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad
Darodji, dan para ulama, disambut kelompok rebana Ashabul karim dari
Solo. Iringan sholawat dari kelompok rebana itu membuat suasana semakin
meriah.
“Saya berterimakasih kepada Kementerian PUPR dan semua pihak yang
telah membantu dalam renovasi masjid ini. Dengan renovasi ini, tentunya
masjid Baiturrahman menjadi lebih bagus, lebih indah dan menjadi
landmark di Kota Semarang,” kata gubernur.
Sebenarnya, lanjutnya, Pemprov Jateng ingin membangun masjid
Baiturrahman menjadi lebih bagus dan indah. Namun karena bangunan
tersebut sudah masuk cagar budaya, sehingga pembangunan harus
memperhatikan kaidah cagar budaya.
“Awalnya ingin kami bongkar dan bangun kembali, namun karena sudah
masuk heritage, jadi tidak bisa dilakukan. Nanti mungkin akan kami
kembangkan kawasan di sekitar masjid ini, pengelola yayasan masjid dan
para sesepuh sudah membicarakan hal itu,” terang mantan anggota DPR RI
ini.
Menurutnya, keberadaan Masjid Baiturrahman sangat strategis. Berada
di pusat kota yang penuh dengan aktivitas perekonomian, masjid itu
diharapkan mampu menjadi pengingat kepada warga Semarang untuk tetap
dekat dengan Tuhan.
“Simpanglima ini kan pusat perekonomian. Masjid ini diharapkan
menjadi pengingat, agar orang tidak lupa, tidak hanya mengejar urusan
dunia tapi juga ingat akhirat,” ungkap Ganjar.
Dia juga berharap Masjid Baiturrahman tidak hanya untuk tempat
ibadah. Nantinya mesti ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan di
masjid tersebut.
“Masjid ini bisa jadi pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam
yang baik. Aktivitas-aktivitas positif harus dikembangkan di masjid ini,
karena hampir setiap hari banyak masyarakat yang berkunjung,” tutup
Ganjar.
Tim Teknis Penataan dan Renovasi Masjid Baiturrahman, Agus Wahyudi
mengatakan, program rehabilitasi Masjid Baiturrahman ini menghabiskan
anggaran Rp12,1 miliar.
“Pekerjaan yang dilakukan mulai penataan landscape, pembuatan taman,
penataan tempat parkir, toilet, tempat wudhu, pekerjaan elektrik, sound
system dan penyempurnaan lain seperti pengecatan dan pembuatan tulisan
kaligrafi,” terangnya.
Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji menambahkan, renovasi dan
penataan Masjid Baiturrahman merupakan bukti pemerintah peduli terhadap
pengembangan keagamaan di Jawa Tengah.
“Semoga renovasi ini membuat masjid ini menjadi tempat beribadah yang
nyaman, agar masyarakat semakin senang beribadah ke masjid,” ucapnya.
Sumber : https://jatengprov.go.id/publik/renovasi-selesai-masjid-baiturrahman-diharap-terus-jadi-pengingat-tuhan/