#PILKADA SERENTAK 2024 MENUJU Pemungutan Suara PILKADA Serentak 2024 #PILKADA SERENTAK 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN PILKADA SERENTAK 27 NOVEMBER 2024 #borobudur marathon 2024

Cari Blog Ini

Rabu, 02 Januari 2019

Awali 2019 di Morotai, Menkominfo Pantau Palapa Ring Tengah

Morotai, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengawali tahun 2019 dengan memantau Palapa Ring Tengah di Pulau Morotai, Ternate, Maluku Utara.  
Ketika melihat Point of Presence (PoP) di Ternate, Menteri Rudiantara menyatakan optimistismenya Palapa Ring Tengah siap digunakan. "Alhamdulillah proses pembangunan Palapa Ring Tengah selesai 100% per Desember 2018. Ready to serve masyarakat Indonesia," ungkapnya di Ternate, Maluku Utara, Rabu (02/01/2019).
Menurut Menteri Rudiantara pembangunan Palapa Ring harus dapat digunakan masyarakat untuk hal-hal yang positif. "Saya mengharapkan agar masyarakat dapat memanfaatkan akses internet secara bijak untuk hal-hal positif," harapnya usai menjelaskan sekilas manfaat Palapa Ring untuk dukungan infrastruktur internet cepat di Indonesia.
Kepada masyarakat di sekitar lokasi, Menteri Rudiantara mengharapkan pula agar ikut menjaga infrastruktur Palapa Ring. "Saya titip ikut menjaga infrastruktur Palapa Ring. Peran serta masyarakat penting dalam menjaga stabilitas dan keberlangsungan layanan telekomunikasi," ungkapnya.
Pembangunan Infrastruktur Last Mile Universal Service Obligation (USO) Palapa Ring merupakan upaya pemerintah untuk untuk memberikan akses telekomunikasi bagi masyarakat maupun layanan publik di daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T). 
Melalui pembangunan Palapa Ring Tengah, pemerintah terus berupaya menyediakan akses informasi secara universal bagi masyarakat di seluruh Nusantara dengan peningkatan dan perluasan konektivitas nasional melalui program peningkatan jangkauan layanan komunikasi, khususnya layanan Internet pitalebar (broadband).
Palapa Ring Tengah yang dibangun melintasi  Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara itu terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut. Proyek yang bernilai  Rp1,38 triliun itu beroperasi itu memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps.