Makassar, Kominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama
dengan Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Sam Ratulangi
Manado, Universitas Cenderawasih Jayapura, Politeknik Negeri Ujung
Pandang, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ambon menggelar
Program Fresh Graduate Academy (FGA) dan Vocational School Graduate
Academy (VSGA) untuk kawasan Indonesia Timur.
Sebagai bagian dari
Digital Talent Scholarship (DTS) 2019, kedua program ini merupakan salah
satu upaya pemerintah memfasilitasi pelatihan bagi talenta muda untuk
bidang digital yang berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0. Namun lebih
dari itu, DTS 2019 juga menjadi penghubung para generasi muda dengan
perusahaan dan platform yang membutuhkan talenta digital di Indonesia.
“Program
ini tidak hanya memberi fasilitas pelatihan bagi teman-teman untuk
bidang yang berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0, tapi juga
dihubungkan ke platform, perusahaan-perusahaan yang mencari talenta
digital. Tujuannya menjadikan yang punya keterampilan ini bisa masuk di
manapun, organisasi apapun, termasuk wirausaha. Setelah lulus, ini
menunjukkan teman-teman sudah melalui suatu proses pelatihan untuk
meningkatkan keterampilan. Ini jadi nilai plus untuk bisa masuk ke
lapangan pekerjaan,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
dalam Pembukaan Regional FGA dan VSGA di Universitas Hasanuddin,
Makassar, Selasa (23/07/2019).
Program FGA di Indonesia Timur
diikuti oleh 602 lulusan D3/D4/S1 bidang TIK dan MIPA. Sementara untuk
program VSGA diikuti 652 lulusan SMK. Kedua program ini merupakan bagian
dari upaya Kementerian Kominfo untuk menyiapkan talenta digital andal
melalui Digital Talent Scholarship 2019.
Beasiswa pelatihan ini
akan berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (144 jam pelajaran) untuk
pelatihan FGA dan 1 bulan (72 jam pelajaran) untuk pelatihan VSGA.
Pelatihan meliputi kegiatan tatap muka (offline), kelas pendamping atau
add-on, uji kompetensi, dan sertifikasi.
Senada dengan Menteri
Kominfo, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina
Pulubuhu M. menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya yang terampil,
agar generasi muda tidak tersingkir saat menghadapi revolusi industri
4.0.
“Mengantisipasi revolusi industri 4.0 khususnya bidang
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kita tahu harus menyiapkan
sumber daya yang terampil. Kalau tidak siap dengan strategi-strategi,
kita akan mengalami marginalisasi, tersingkir dari bidang TIK. Kita
pahami bersama para kader bangsa ini harus mampu belajar, siap
mengetahui misalnya yang terkait internet of things (IoT), new material,
big data, robotic, augmented reality, cloud computing, dsb. Nama-nama
ini sepertinya terasa aneh, tapi ini bagian dari yang kita hadapi,”
jelas Rektor Unhas.
Di Universitas Hasanuddin, Makassar; pelatihan
FGA diikuti oleh 178 orang dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi
Selatan, dengan rincian 58 orang peserta bidang pelatihan Artificial
Intelligence, Big Data Analytics diikuti 100 peserta, 25 peserta Cloud
Computing, serta 37 peserta di bidang Internet of Things.
Sementara
di Universitas Sam Ratulangi, Manado; pelatihan diikuti 82 orang
peserta di bidang Cybersecurity, 168 peserta bidang Big Data Analytics,
36 peserta Cloud Computing, dan 96 peserta bidang Internet of Things.
Adapun di Universitas Cenderawasih, Jayapura; pelatihan bidang Big Data
Analytics diikuti oleh 23 orang peserta dan 25 peserta Cloud Computing.
Dalam
penyelenggaraan pelatihan VSGA, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan
Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Manado, dan
Politeknik Negeri Ambon untuk membekali lulusan SMK bidang TIK dengan
kemampuan digital.
Program pelatihan untuk lulusan SMK di
Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) diikuti oleh 247 orang lulusan
SMK, dengan rinician 100 peserta Junior Network Administrator, 97
peserta Junior Mobile Programmer, 25 peserta Junior Graphic Designer,
serta 25 peserta Intermediate Animator.
Sementara pelatihan di
Politeknik Negeri Manado (PNM) diikuti oleh 225 orang lulusan SMK,
dengan rinician 96 peserta Junior Network Administrator, 33 peserta
Junior Mobile Programmer, 38 peserta Junior Graphic Designer, 58 Peserta
Junior Web Developer, serta 25 peserta Intermediate Animator.
Adapun
di Politeknik Negeri Ambon (PNA) diikuti oleh 180 orang lulusan SMK,
dengan rinician 42 peserta Web Developer, 48 peserta Junior Mobile
Programmer, 51 peserta Junior Graphic Designer, 42 Peserta Junior Web
Developer, serta 39 peserta Intermediate Animator.
Usai pembukaan,
para peserta Pembukaan Regional DTS 2019 Makassar kali ini diajak
terlibat dalam Ngobrol Pintar (NgoPi) bersama Menteri Kominfo,
sekaligus berdiskusi membahas tentang Digitalisasi dan Pengembangan SDM
di Indonesia.
Latih 25 Ribu Talenta Digital
Program
Digital Talent Scholarship 2019 merupakan bentuk dukungan pemerintah
dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital Indonesia melalui beasiswa
pendidikan dan pelatihan bidang komunikasi dan informatika. Program itu
diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM)
Indonesia agar berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan Industri 4.0.
Sebelumnya
dalam kesempatan berbeda, Menteri Kominfo menyampaikan bahwa gagasan
yang melatari penyelenggaraan beasiswa pelatihan DTS 2019 ini berawal
dari fakta banyaknya lulusan SMK dan Perguruan Tinggi yang tidak
memiliki keahlian yang cukup sehingga mampu diserap oleh dunia usaha.
"Ini
merupakan keprihatinan kami terhadap perkembangan yang terjadi. Suatu
bentuk upaya pemerintah dalam memfasilitasi para lulusan SMK dan
Perguruan Tinggi agar mampu menjadi teknisi yang andal. Sasaran Program
DTS 2019 membekali kompetensi 25.000 orang lulusan SMK, D3/D4, S1,
Aparatur Sipil Negara (ASN), guru TIK SMA atau setara serta penyandang
disabilitas. Selain itu, memberikan sertifikat dari Global Technology
Company dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” jelas Menteri Kominfo
Rudiantara.
Program Digital Talent Scholarship ditargetkan dapat
meningkatkan standar kompetensi talenta digital Indonesia dengan 4
(empat) program akademi yaitu Fresh Graduate Academy (FGA), Coding
Teacher Academy (CTA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), dan
Online Academy (OA).
Bidang pelatihan meliputi Cybersecurity,
Cloud Computing, Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things,
Machine Learning, Digital Skills, IT Essentials, Android, dan
Programming Essentials in Python. Selain itu peserta juga dibekali
softskill dan hardskill untuk menghadapi tantangan Revousi Industri 4.0.
Dalam
penyelenggaraan DTS 2019, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan
perguruan tinggi untuk menyediakan mentor yang akan mengajar. Silabus
materi yang diajarkan menggunakan standard perusahaan teknologi global
yang turut bekerja sama, yaitu Amazon, Cisco, Google, dan Microsoft.
Pembukaan
Regional DTS 2019 di Makassar ini juga dihadiri oleh Direktur
Politeknik Negeri Ujung Pandang, perwakilan dari Mitra Penyelenggara DTS
2019: Universitas Sam Ratulangi, Universitas Cenderawasih, Politeknik
Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ambon, serta perwakilan dari sektor
industri.
Sementara dari Kementerian Kominfo hadir Tenaga Ahli
Menteri Bidang Kebijakan Digital, Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan
Sertifikasi Balitbang SDM, Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Makassar, Kepala BBPSDMP Manado, Kepala
Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Makassar, serta
perwakilan dari Kementerian Kominfo pusat.
Sumber : https://kominfo.go.id/content/detail/20154/siaran-pers-no-134hmkominfo072019-tentang-siapkan-ratusan-talenta-digital-indonesia-timur-masuki-revolusi-industri-40/0/siaran_pers