#PILKADA SERENTAK 2024 MENUJU Pemungutan Suara PILKADA Serentak 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN BALON BUPATI KABUPATEN PATI  PEMILU 2024 #DEBAT PERTAMA PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2024 #DEBAT PUBLIK PERTAMA CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PATI TAHUN 2024

Cari Blog Ini

Minggu, 21 Juli 2019

Sukses di Trenggalek, Destana Tsunami 2019 Akan Menutup Segmen Jatim di Pacitan

TRENGGALEK - Rerumputan lapangan Desa Tanggung Gunung, Tulungagung masih basah oleh embun dan gerimis pagi. Bulir-bulir air menempel pada kaca-kaca mini bus yang membawa rombongan Tim Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami 2019 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Meski dalam cuaca yang kurang bersahabat, rombongan tim tetap bersemangat melanjutkan misi kemanusiaan.
Setelah singgah dan istirahat di Tulungagung selama satu malam, Tim Humas BNPB bersama relawan Destana Tsunami 2019 BNPB meneruskan perjalanan menuju Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (20/7). Sepanjang perjalanan, iring-iringan kendaraan rombongan banyak melewati perbukitan karst yang ditanami jati dan tanaman lainnya.
Kawasan selatan jalur Tulungagung menuju Trenggalek memang merupakan ekosistem karst yang memiliki luas sekitar 53,5 ribu hektar. Kawasan karst itu oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dimanfaatkan sebagai wilayah lindung, budidaya dan pariwisata.
Dalam dua jam perjalanan, rombongan tim tiba di Gua Lowo, yang menjadi salah satu bentuk pemanfaatan kawasan karst Trenggalek untuk pariwisata. Halaman Gua Lowo menjadi lokasi pelaksanaan tradisi serah terima bendera Pataka meski dalam guyuran gerimis.
Kabupaten Trenggalek menjadi lokasi ke tujuh kegiatan Destana Tsunami 2019 yang mana di wilayah itu terdapat 14 desa di tiga kecamatan yang rawan akan tsunami. Desa-desa tersebut di antaranya; Nglebeng, Banjar, Wonocoyo, Besuki, Ngulungwetan, Ngulungkulon, Craken, Masaran, Munjungan, Tawing, Bendoroto, Karanggandu, Prigi dan Tasikmadu.
Usai mendapatkan pengarahan, tiap tim relawan segera menyebar ke 14 desa tersebut. Tim Humas BNPB memilih bergabung dengan relawan untuk memberi penyuluhan dan edukasi bencana di obyek wisata Pantai Prigi.
Kawasan yang selalu ramai tiap akhir pekan itu menjadi salah satu maskot Kabupaten Trenggalek. Banyaknya wisatawan baik dari dalam maupun luar kota menjadikan Pantai Prigi sebagai ladang uang bagi warga sekitar melalui usaha warung makan, juru parkir, toilet umum, kafe hingga penjualan souvenir.
Pengelolaan kawasan wisata ini dinilai cukup baik karena warga yang membuka usaha di dalam kompleks telah mendapatkan edukasi bencana oleh pemerintah daerah tersebut. Selain itu, obyek wisata ini juga berdiri posko SAR sebagai pusat koordinasi dan keamanan oleh relawan dan pemerintah daerah setempat.
"Dulu kami pernah ikut latihan (simulasi). Kalau ada bunyi 'nguing-nguing' ya lari sesuai arahan petugas yang di posko," ujar Lismani, pedagang ikan asap Pantai Prigi.
Hal senada juga diungkapkan Kanah, wanita paruh baya yang membuka kedai kopi dan minuman ringan di kawasan obyek wisata Pantai Prigi.
"Ya sudah pernah (simulasi). Ya dulu disuruh lari kalau ada bencana tsunami", ujarnya.
Selain edukasi bencana 'jemput bola' di 14 desa, kegiatan penyuluhan juga dilakukan dengan mengumpulkan para perangkat dan kepala desa di Pantai Prigi.
Penyuluhan tersebut dilakukan untuk mendapatkan data dari tiap-tiap desa dengan tingkat kerawanannya masing-masing. Nantinya hasil itu akan dihimpun oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk dijadikan penilaian tiap desa agar mampu menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8357:2017.
Melalui penerapan SNI 8357:2017 dan Ekspedisi Destana Tsunami 2019, tiap desa/kelurahan diharapkan dapat memperkuat ketangguhan masyarakat di daerah rawan bencana serta dapat mengurangi resiko yang terjadi akibat yang ditimbulkan dari bencana seperti menimbulkan penderitaan, peningkatan jumlah penyandang disabilitas dan hilangnya nyawa, kerugian, dan kerusakan asset orang-perorangan/ swasata/negara.
Tim Ekspedisi Destana Tsunami 2019 akan melanjutkan misi kemanusiaan di Kabupaten Pacitan, sekaligus sebagai penutupan untuk segmen Jawa Timur pada hari, Minggu (21/7). Acara akan dipusatkan di Bumi Perkemahan Pancer Dor sekaligus memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2019.


Sumber : https://bnpb.go.id/sukses-di-trenggalek-destana-tsunami-2019-akan-menutup-segmen-jatim-di-pacitan