New York, Amerika Serikat - “Diplomasi Indonesia kembali berhasil
di Dewan Keamanan (DK) PBB, setelah sukses fasilitasi kesepakatan
Resolusi 2489 mengenai peran Misi PBB di Afghanistan,” demikian
disampaikan Duta Besar Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB,
usai pemungutan suara di New York (17/1)
Resolusi
tentang United Nations Mission in Afghanistan (UNAMA) ini perpanjang
mandat misi selama 12 bulan hingga 17 September 2020.
“Resolusi
diprakarsai oleh Indonesia bekerja sama dengan Jerman, dan memuat
berbagai dukungan PBB kepada Pemerintah dan Rakyat Afghanistan untuk
ciptakan perdamaian serta dorong pembangunan,” ujar Dubes Djani.
Dubes
Djani tekankan bahwa untuk capai kesepakatan ini bukanlah hal yang
mudah. Berkat ketekunan diplomasi Indonesia yang selalu jembatani
perbedaan pandangan di DK PBB, ancaman veto dari Anggota Tetap DK PBB
berhasil dihindari.
Konsensus ini dicapai
karena kepercayaan negara anggota DK terhadap Indonesia dengan politik
luar negeri bebas aktifnya, termasuk peran aktif Menlu RI selama ini
dalam mendukung perdamaian di Afghanistan. Bentuk dukungan tersebut
dapat dilihat melalui penyelenggaraan Konferensi Trilateral Ulama
RI-Afghanistan di Bogor, Mei 2018 dan keinginan Indonesia untuk dorong
peran aktif perempuan Afghanistan.
Semua negara
anggota DK PBB sangat hargai upaya fasilitasi bersama Indonesia dan
Jerman yang selama proses negosiasi selalu prioritaskan konsensus. Rekam
jejak Indonesia yang selalu kedepankan kesatuan DK PBB dan penyelamatan
penduduk sipil merupakan modal utama untuk capai kesepakatan resolusi.
Resolusi
ini berikan mandat baru bagi UNAMA untuk dukung kapasitas Pemerintah
Afghanistan dalam penegakan Hak Asasi Manusia, kesetaraan gender,
pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak-anak. Selain itu, UNAMA
juga miliki mandat untuk dukung persiapan Pemilu Presiden tanggal 28
September 2019.
Dukungan internasional bagi
Afghanistan sangat penting, terlebih jelang Pemilu Presiden yang akan
jadi simbol penegakan demokrasi di Afghanistan.