JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi Jateng dan juga seluruh kepala
sekolah untuk mengecek kondisi bangunan sekolahnya. Di tengah kondisi
cuaca yang buruk, bangunan sekolah yang ada di Jateng harus dipastikan
dalam kondisi baik.
Hal itu disampaikan Ganjar di Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ganjar
menerangkan, pihaknya melalui Dinas Pendidikan sudah mengirimkan surat
kepada seluruh kepala sekolah di Jateng tentang perintah itu.
“Sore ini saya mendapat laporan, bawa Dinas Pendidikan sudah
mengirimkan perintah itu. Saya minta dicek bangunan yang kira-kira
berpotensi bahaya,” kata Ganjar.
Ia memerintahkan agar seluruh kepala sekolah untuk proaktif terkait
antisipasi kejadian serupa. Tidak hanya persoalan bencana saja, namun
juga kondisi gedung menghadapi cuaca buruk, soal pengelolaan aset,
informasi sekolah baik siswa, gedung dan seluruh fasilitasnya.
“Sekalian saja ngeceknya, biar kita tidak kagetan,” tegasnya.
Meski begitu, Ganjar tidak mau kejadian ambruknya aula SMKN 1 Miri Sragen membuat semuanya panik dan repot.
“Saya tidak mau semua panik, meskipun jangan-jangan memang ada
beberapa kualitas bangunan sekolah kita kurang baik. Tapi kalau sudah
bencana, memang tidak bisa diprediksi,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak khususnya Pemkab Sragen, beberapa rumah sakit dan seluruh
pihak yang telah bekerja menangani bencana ambruknya sekolah di SMKN 1
Miri Sragen itu.
“Ini sistem gotong royong yang berjalan bagus. BPBD turun tangan,
Bupati menjamin biaya rumah sakit. Karena kami komitmen membantu
kesehatan, maka setelah dari rumah sakit ini, biar kami yang
menanggung,” tegasnya.
Disinggung terkait pembangunan kembali aula SMKN 1 Miri yang ambruk,
Ganjar mengatakan menemukan sedikit kendala. Dari bencana itu, diketahui
bahwa tanah sekolah merupakan aset Bondho Deso.
“Ternyata itu asetnya Bondho Deso, jadi kalau mau bangun tidak pas
karena itu bukan milik kami. Maka kami minta agar aset itu dihibahkan ke
kami untuk dibangun. Kalau belum bisa, maka pembangunan akan kami
lakukan menggunakan dana CSR. Informasinya sudah ada salah satu BUMN
yang mau bantu,” tutupnya.
Sekadar diketahui, aula SMKN 1 Miri Sragen ambruk pasca diterjang
hujan deras dan angin kencang pada Rabu (20/11/2019). Akibat peristiwa
itu, sebanyak 22 siswa mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke
rumah sakit.
Awalnya, para siswa melakukan praktik di luar kelas. Karena tiba-tiba
hujan turun, siswa-siswi tersebut kemudian berteduh di aula sekolah.
Namun karena hujan deras disertai angin kencang, aula yang menjadi
tempat berteduh tersebut ambruk. 22 siswa menjadi korban, namun tidak
ada korban jiwa dalam peristiwa nahas itu.
Sumber : https://jatengprov.go.id/publik/antisipasi-sekolah-ambruk-ganjar-segera-cek-dan-pastikan-keamanan-sekolah/