New
York (18/11), “Indonesia dapat menjadi alternatif sumber produk dan
tujuan investasi bagi Amerika Serikat terutama ditengah perkembangan
ekonomi global dewasa ini. Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar
mengutarakan pentingnya perkuat kerja sama ekonomi RI - AS pada Business Forum on Trade, Tourism, and Investment: A Global Value Chain Perspective di New York, 18 November 2019. Karenanya, melihat
peluang dan kesempatan ini, Indonesia menargetkan peningkatan
perdagangan dengan AS sebesar dua kali lipat dalam 5 tahun.
Turut
serta dalam meyakinkan 150 investor AS yang menghadiri bisnis forum
tersebut, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam video presentasinya
menyampaikan arahan Presiden yang meminta semua perizinan kementerian
dan lembaga dipusatkan ke BKPM termasuk insentif pajak demi mempercepat
realisasi Investasi. Kepala BKPM juga sampaikan optimisme pertumbuhan
investasi di Indonesia dengan sekitar 700 triliun rupiah investasi (baik
PMA maupun PMDN) yang siap dieksekusi dan sekitar 1000 Trilliun rupiah
rencana investasi yang siap masuk ke Indonesia.
Pada
kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga
menyampaikan bahwa AS dan Indonesia merupakan dua mitra dagang yang
komplementer dan bukan kompetitor dengan nilai total perdagangan 29
milyar dolar AS pada 2018 lalu. Untuk menarik investor, Wamendag
menyampaikan pula mengenai kebijakan perdagangan Indonesia – AS untuk
peningkatan ekspor melalui integrasi ke dalam rantai nilai global,
penyerdehanaan prosedur, efisiensi logistik, serta diplomasi ekonomi dan
pengembangan pasar.
Untuk
itu, di bawah koordinasi KBRI Washington DC, Indonesia telah
mengidentifikasi sejumlah produk utama untuk ditingkatkan perdagangannya
yang mencakup produk tekstil, produk karet, alas kaki, mesin
elektronik, dan furniture. Selain itu, telah identifikasi pula beberapa
produk potensial seperti produk kimia, mainan anak, travel goods
dan kertas. Sementara upaya peningkatan beberapa produk strategis RI –
AS seperti mesin, produk plastik, dan suku cadang kendaraan masih
memerlukan investasi untuk peningkatan daya saing dan produksinya.
Konsul
Jenderal RI New York, Dr Arifi Saiman dalam sambutannya menyampaikan
bahwa tema besar BFTTII tahun 2019 “Promoting Trade and Investment in
Indonesia: A Global Value Chain Perspective" merupakan tindak lanjut
dari arahan Presiden Jokowi untuk memberikan prioritas investasi kepada
sektor manufaktur selain infrastruktur dan jasa (human capital). Konjen
RI juga sampaikan bahwa tindak lanjut dari kegiatan ini adalah rencana
pengiriman pengiriman misi investasi dan misi dagang AS ke Indonesia
pada tahun depan.
Indonesia
dan AS sendiri membukukan peningkatan nilai perdagangan dalam tiga
tahun terakhir, dari USD 25,2 miliar (2016) menjadi USD 29 miliar
(2018). Dalam lima tahun terakhir, AS juga tercatat sebagai sumber
investasi asing terbesar kedelapan di Indonesia dengan nilai realisasi
investasi USD 6,6 miliar, belum termasuk sektor hulu Migas dan keuangan.
BFTTII tahun 2019 merupakan kerja sama KJRI New York dengan Indonesian Investment Promotion Center, Bank Indonesia New York, BRI New York, BNI New York, Bank Mandiri Cayman Islands dan Indonesian Trade Promotion Center Chicago, serta didukung oleh American Indonesian Chamber of Commerce New York telah menghadirkan lebih dari 150 investor dan pebisnis AS pada Kegiatan Business Forum on Trade Tourism, and Investment di Hotel Intercontinental Times Square, New York, Amerika Serikat.