BOYOLALI – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
meminta pelajar untuk membaca secara tekstual dan mengomunikasikan
secara kontekstual. Hal itu disampaikan saat membuka Musabaqah Tilawatil
Quran (MTQ) Pelajar XXXIV Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 di
Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Senin (18/11/2019) sore.
“Dari sini akan muncul bibit muda tilawah yang tidak hanya mampu
membaca secara tekstual, tetapi juga bisa mengombinasikan secara
kontekstual,” kata Ganjar di depan 770 peserta MTQ Pelajar, serta
dihadiri oleh Ketua MUI Jateng Ahmad Darodji dan perwakilan Forkopimda
Jateng.
Kemampuan dalam membaca tekstual dan komunikasi kontekstual tersebut
dapat memberikan kesejukan. Itu juga menurutnya menjadi gambaran bentuk
penampilan masyarakat Islam yang sejati.
“Ini yang harus kita semua pelajari. Salah satunya adalah dengan cara
MTQ ini. Bagaimana bisa memahami teks dan konteks, kemudian mengamalkan
kebaikan itu yang bener sekaligus pener. Orang yang
berperilaku seperti ini, masyarakat yang bentuk penampilannya seperti
ini, setidaknya masyarakat Islam yang sejati,” tegas Ganjar.
Ditambahkan, pada era milenial ini pelajar dan anak muda lebih dekat
dengan media sosial. Hal itu juga yang menjadi fokus agar para pelajar
yang bisa membaca secara tekstual dan kontekstual, bisa menyampaikan
kebaikan ke publik.
“Pengalaman yang tertuang dalam Al Quran ini bisa disebarkan kepada
orang lain melalui medsos. Gus Mus saja itu menggunakan medsos untuk
menyebarkan kebaikan. Apalagi anak muda ini sedang membentuk menjadi
orang berkarakter,” ujarnya.
Sumbe : https://jatengprov.go.id/publik/jangan-hanya-baca-secara-tekstual/