Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati,
pada hari pertama masuk kerja setelah lebaran (26/5), Bupati didampingi
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Sekda Pati Suharyono, dan
sejumlah kepala OPD, memberikan pengarahan kepada jajaran ASN di
lingkungan Setda, DPMPTSP, dan Setwan.
Meski hari pertama dimanfaatkan
untuk saling bermaafan, namun para ASN tetap konsisten menerapkan
protokol kesehatan, diantaranya dengan tetap memakai masker, menjaga
jarak, dan cuci tangan.
"Dalam rangka upaya memutus rantai
penularan wabah Covid-19 segala tugas-tugas masih memakai metode WFH
sesuai peraturan yang ada", terang Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menjelaskan bahwa akhir-akhir ini, Pemkab disibukkan dengan upaya penanganan Covid-19.
"Bahkan setiap kejadian pasti akan
di hubung-hubungkan dengan Covid-19. Itu karena ada rasa was was di
masyarakat, dan ini malah bagus karena masih muncul kekhawatiran
sehingga warga bisa lebih berhati-hati. Karena jangan sampai seseorang
ke mana-mana tetapi sebenarnya dia Orang Tanpa Gejala (OTG) yang
dikhawatirkan bisa menularkan kepada yang lain", jelasnya.
Ia pun menegaskan bahwa rapid test
yang positif atau reaktif itu belum tentu positif Covid-19. "Tapi akan
kita tindaklanjuti dengan isolasi dan test swab PCR. Dan apabila
hasilnya negatif sudah barang tentu yang bersangkutan diperbolehkan
untuk pulang", terang Haryanto.
Menyikapi postingan yang ada di
Medsos, bupati meminta agar masyarakat dapat menyikapi dengan benar.
"Karena orang posting di Medsos itu macam-macam tujuannya. Ada yang
benar-benar ingin menyampaikan data, ada pula yang hanya sekedar untuk
eksis, namun tak sedikit yang justru menyebarkan berita hoax", ujar
Bupati.
Untuk itu, lanjut Haryanto, bila ada
berita-berita yang tidak benar di medsos, pihak-pihak yang terkait
diharapkan ikut memberikan klarifikasi.
Sementara itu, terkait penanganan
Covid-19 di Kabupaten Pati, Bupati hari ini juga menyampaikan bahwa
mulai awal pandemi sampai saat ini banyak Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
yang sudah dinyatakan sembuh. "Sampai hari ini, ada 54 PDP yang sudah
dinyatakan sembuh, sehat dan diperbolehkan pulang", ujarnya.
Kemudian untuk OTG, menurut Bupati
ada 31 orang. "Orang Tanpa Gejala (OTG) ini Alhamdulillah setelah kita
tangani semuanya sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang",
lanjutnya.
Kemudian PDP yang dinyatakan positif
dan dirawat di rumah sakit, menurut Haryanto, sudah ada tujuh yang
dinyatakan sembuh. "Ini menunjukkan bahwa Covid-19 ini bisa disembuhkan
karena sudah banyak yang dinyatakan sehat", tegas Bupati.
Dan saat ini, lanjut Haryanto, PDP
yang masih dalam perawatan rumah sakit tinggal empat, yaitu dua orang di
RSUD RAA Soewondo, satu orang di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah
Pati, serta satu orang lagi dirawat di RSUD Wongsonegoro Ketileng
Semarang. "Tapi semuanya masih menunggu hasil swab mengingat kemarin
rapid test-nya reaktif. Karena hasil dari rapid test yang reaktif itu
kan belum menjadi ukuran, yang menjadi ukuran adalah hasil swab test",
ujarnya.
Menurut Bupati, ada pula OTG yang
melaksanakan isolasi mandiri. "Mereka sudah lama melakukan isolasi
dikarenakan setelah dilakukan swab test berkali-kali masih belum
dinyatakan negatif. Orangnya terlihat sehat dan tidak menunjukan gejala,
dan yang seperti inilah yang perlu kita waspadai", lanjutnya.
Kemudian, imbuh Bupati, yang
meninggal dunia sejak awal pandemi hingga hari ini ada sejumlah 13
orang. "Tapi yang meninggal karena positif covid itu hanya satu, yang
lainnya negatif", tegas Haryanto.
Lebih lanjut Bupati menuturkan bahwa
yang meninggal itu belum tentu karena Covid-19. "Akan tetapi karena
saat ini dalam masa penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 maka
pemakamannya dilakukan dengan protokol Covid-19. Sehingga dalam hal ini
kita harus membedakan, kalau ada info jangan langsung ditelan
mentah-mentah", pungkasnya.Sumber : https://www.patikab.go.id/v2/id/2020/05/26/berikan-arahan-pasca-lebaran-bupati-singgung-updat/