Jakarta, wapresri.go.id
– Lebaran di Indonesia tahun ini terasa sangat berbeda. Jika biasanya
masyarakat muslim menyambutnya dengan suka cita, saat ini mereka
dituntut untuk lebih sabar dan prihatin karena adanya pandemi Corona
Virus Disease-2019 (Covid-19).
“Kami
juga merasa prihatin pada saat hari raya ini karena banyaknya
saudara-saudara kita yang berhari raya dalam keadaan yang
memprihatinkan, dalam suasana yang tidak seperti hari raya-hari raya
pada tahun-tahun yang lalu,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf
Amin di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2, Jakarta, Kamis
(21/05/2020).
Wapres menyadari bahwa
pandemi Covid-19 merupakan suatu hal yang harus dihadapi bersama
mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dan juga
wilayah yang luas.
“Kami pemerintah
mohon maaf karena memang bahaya belum hilang, bahaya corona ini belum
hilang. Untuk menghilangkan ini bukan sesuatu yang mudah karena
Indonesia ini, selain coronanya itu memang juga merupakan virus yang
sulit dihadapi, kita bangsa Indonesia itu memiliki jumlah penduduk yang
besar dibanding negara-negara ASEAN lainnya,” ujarnya.
Masih tingginya kurva penyebaran Covid-19, diakui Wapres karena masih adanya masyarakat yang kurang mematuhi protokol kesehatan.
“Di
samping itu juga masih adanya sebagian masyarakat yang kurang disiplin,
kurang mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker,
tidak ada keramaian-keramaian yang banyak orang,” ungkapnya.
Terkait
sikap umat Islam dalam menyikapi lebaran tahun ini, Wapres menjelaskan
bahwa mereka memiliki keunikan di dalam menghadapi sebuah permasalahan
yaitu dengan memiliki sikap penyabar.
“Umat
Islam atau umat yang beriman itu memang agak unik. Kata Rasulullah
dalam haditsnya, ‘Ajaban li amril mukmin, inna amrahu kullahu lahu
khairun, orang mukmin itu unik, semua masalahnya menjadi baik, tidak ada
yang tidak baik. Idzaa ashaabathu sarraa’u syakara, kalau dia mendapat
kebaikan, kemakmuran dia bersyukur. Wa idzaa ashaabathu dlaraa’u
shabara, kalau dia ditimpa kesulitan dia itu sabar,” jelas Wapres.
Sementara
itu, Wapres mengungkapkan akibat dari pandemi Covid-19 saat ini banyak
masyarakat terdampak yang menghadapi kesulitan dalam bidang ekonomi dan
sosial.
“Saat seperti inilah dimana
banyak kesulitan dihadapi oleh masyarakat dalam berlebaran oleh umat
Islam khususnya, kita memang harus bersabar. Pemerintah menyadari bahwa
Covid-19 ini membawa dampak ekonomi dan sosial,” imbuhnya.
Lebih
lanjut, Wapres menyampaikan bahwa kurva Covid-19 telah mengalami
penurunan, sehingga diharapkan pandemi ini akan segera mereda.
“Walaupun
begitu sebenarnya suasana Covid-19 ini sudah terjadi
penurunan-penurunan. Karena itu kita harapkan nantinya, tidak akan lama
lagi Covid-19 ini akan segera hilang, akan segera berlalu,” harapnya.
Upaya Recovery Dampak Sosial dan Ekonomi
Menurut
Wapres, pemerintah sangat menyadari bahwa pandemi Covid-19 berdampak
terhadap ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat. Oleh sebab itu,
pemerintah terus berupaya untuk menanggulangi dampak tersebut.
“Di bidang sosial pemerintah sudah mencoba membantu semampu negara, melalui bantuan-bantuan sosial,” ujarnya.
Sementara,
lanjut Wapres, untuk menanggulangi masalah ekonomi, saat ini pemerintah
sedang berusaha merumuskan kebijakan pemulihan (recovery) yang akan
segera diimplementasikan dalam waktu dekat.
“Dalam
masalah ekonomi yang terdampak, pemerintah sekarang sedang memikirkan
untuk bagaimana melakukan pengembalian, atau melakukan recovery,
pemulihan ekonomi yang In Syaa Allah beberapa waktu yang akan datang
akan coba digulirkan,” terangnya.
Adapun
kebijakan ini, menurut Wapres, diharapkan nantinya tidak hanya mampu
menumbuhkan ekonomi kembali, tetapi juga tetap menjaga kesehatan
masyarakat.
“Supaya ekonomi yang
terdampak ini bisa kembali lagi dengan tetap menjaga kesehatan
masyarakat, dengan tetap berusaha untuk mengendalikan dan menghilangkan
Covid-19,” paparnya.
Oleh sebab itu,
Wapres berharap dukungan dan doa dari masyarakat agar segala upaya
pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional dapat berhasil, sehingga
kehidupan sosial masyarakat juga akan kembali normal.
“Karena
itu, kami mohon doa kepada seluruh bangsa, kepada seluruh masyarakat,
supaya upaya-upaya untuk mengembalikan, memulihkan ekonomi nasional
kita, sehingga sedikit demi sedikit kehidupan ekonomi masyarakat bisa
dikembalikan,” pintanya.
Selain itu,
Wapres juga mengajak masyarakat menjadikan pandemi Covid-19 ini sebagai
momentum untuk menghidupkan kembali semangat kebangkitan nasional untuk
Indonesia yang lebih baik dan lebih maju.
“Kita
harus bersemangat dan Covid-19 harus mendorong kita untuk bangkit,
untuk mandiri, untuk menghidupkan kembali semangat kebangkitan nasional
yang kedua untuk Indonesia yang lebih baik dan lebih maju ke depan,”
pungkasnya.