SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin
Maimoen mengatakan, semua umat muslim harus merasakan kebahagiaan pada
Hari Raya Idulfitri. Karenanya umat Islam mempunyai tanggungjawab
memberikan dan mengajak saudara seiman yang kurang beruntung sehingga
tidak ada kesedihan saat perayakan Idulfitri.
"Seperti Idulfitri tahun ini ada kekurangan-kekurangan, tidak sedikit
umat muslim termasuk di Jawa Tengah belum bisa merasakan kebahagian
karena dampak COVID-19. Maka kita harus memberikan dorongan untuk
kebahagiaan bersama. Seoerti kewajiban mengeluarkan zakat fitrah dan
bentuk bantuan lainnya," ujar Taj Yasin di sela live Zoom bersama
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Rabu (27/5/2020).
Silaturahmi virtual bertajuk Memperkuat Ukhuwah, Menyemarakkan Dakwah
Berkemajuan di Masa Pandemi COVID-19 tersebut menghadirkan Wakil
Gubernur Jateng Taj Yasin dan diikuti lebih dari 80 partisipan dari
berbagai sektor organisasi Muhammadiyah. Antara lain sejumlah rektor
perguruan tinggi Muhammadiyah di Jateng dan DIY, Ketua Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Jateng Tafsir, ketua dan pengurus Ikatan Pelajar
Muhammadiyah se-Jateng, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Angkatan Muda
Muhammadiyah dan sebagainya.
Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin mencontohkan Nabi Muhammad saat
melihat seorang anak dengan pakaian kumal berdiri dan menangis sedih di
antara anak-anak lainnya berbahagia merayakan Idulfitri dengan
mengenakan baju bagus. Rosulullah kemudian mendekati dan bertanya kenapa
anak itu bersedih.
"Anak malang itu adalah anak yatim yang miskin. Lalu Rosulullah ingin
menginginkan anak itu menjadi anak angkat beliau. Betapa bahagianya
anak itu menjadi anak angkat Rosulullah, mengenakan baju bagus dan
tampak sangat gembira bermain bersama teman-temannya merayakan
Idulfitri," bebernya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin mengapresiasi silaturahmi dan halal
bihalal virtual yang diselenggarakan AMM Jateng. Menurutnya meskipun di
tengah pandemi COVID-19, namun tali silaturahmi umat Islam tetap
terjalin erat dengan tetap mentaati peraturan pemerintah supaya tidak
mudik, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.
"Mungkin jika wabah ini terjadi di masa lalu, masyarakat akan
kesulitan bersilaturahmi. Tapi dengan kemajuan teknologi maka semua
tetap bmbersilaturahmi dan berkomunikasi seperti sekarang. Semua
dimudahkan, sehingga umat Islam bisa ikut membantu menangani COVID-19,"
katanya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Anjar Nugroho
menambahkan, silaturahmi warga Muhammadiyah bersama Gus Yasin melalui
aplikasi Zoom menjadi momentum sebagai media untuk mempererat dan
merekatkan berbagai lini organisasi Muhammadiyah. Antara lai sektor
pelajar, mahasiswa, kepemudaan, lintas profesi, lintas generasi, dan
lintas gender.
"Semua sektor Muhammadiyah bersatu dan saling menguatkan demi
kemajuan dan keutuhan bangsa. Terlebih saat kondisi adanya serangan
virus Corona seperti sekarang, semua berkiprah untuk berkontribusi
kepada negara," katanya.
Menurutnya, di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang,
Muhammadiyah serius membantu pemerintah menangani wabah Corona yang
menjadi musuh bersama. Anggota Muhammadiyah siap membantu menangani
COVID-19 tidak hanya di sektor kesehatan, sebab dampak COVID-19 juga
berimbas pada bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.
Sumber : https://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gubernur?id=4334