PATI-Bupati Haryanto yang didampingi oleh
Wakil Bupati, Sekda, Staf ahli dan para asisten, mengadakan halal
bihalal secara virtual dengan aplikasi Zoom di ruang Pati Command Center
(PCC) Setda Pati, Rabu (27/5).
Tahun ini, halal bihalal di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati dilakukan secara virtual, sebagai
upaya memutus penyebaran Covid-19.
"Pada kali ini halal bihalal memang
beda. Dimana tidak dapat ketemu secara langsung, namun dilakukan secara
virtual. Walaupun tidak dapat bertemu langsung, akan tetapi tidak
mengurangi makna dari acara halal bihalal ini, " terang Bupati.
Bupati mengatakan, halal bihalal
menjadi tradisi untuk bertemu setelah Idul Fitri dan saling berjabat
tangan. Namun untuk menaati protokol kesehatan, halal bihalal dilakukan
secara virtual untuk menghindari kerumunan.
"Situasi halal bihalal seperti ini
sangat mengharukan, dimana kita semua tidak ada yang merasa benar atau
paling benar sendiri akan tetapi merasa punya salah dan saling
memaafkan," ungkapnya.
Halal bihalal lewat video conference ini diikuti oleh Kepala OPD, camat, kepala perusda serta perwakilan kades.
"Oleh karena itu kepada perwakilan
kades, saya dari Pemerintah daerah bersama Bapak Wakil Bupati, Bapak
Sekda, tidak ada kata pantas lain yang kami ucapkan kecuali kata mohon
maaf lahir dan batin. Semoga kesalahan kekhilafan yang kita lakukan
dalam kurun waktu setahun yang lalu tentunya kita dapat saling memaafkan
saling melengkapi satu dengan yang lain," tandas Bupati.Sumber : https://www.patikab.go.id/v2/id/2020/05/27/cegah-penyebaran-covid19-pemkab-pati-adakan-halal-/
___________________________________________________________________________________
Halal Bihalal, Bupati Ajak Mawas Diri dan Sampaikan Ucapan Terima Kasih
Rabu (27/5), dilaksanakan Halal Bihalal
antara Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin),
Sekda Pati Suharyono, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),
Camat, serta perwakilan Kades di Kabupaten Pati. Berbeda dengan tahun
sebelumnya, Halal Bihalal kali ini dilakukan melalui video conference.
Dalam arahannya, Bupati menyampaikan
bahwa momentum Hari Raya Idul Fitri ini, hendaknya digunakan untuk
mawas diri sehingga tidak timbul perasaan benar melainkan merasa bahwa
dalam diri masih memiliki kesalahan maupun kekhilafan. "Kita ini tidak
sempurna dan banyak kekurangan. Karena itu, harus mawas diri, sehingga
kita dapat memperbaiki kekurangan kita", ujarnya.
Selama pandemi, ungkap Bupati,
pihaknya memang jarang bertemu dengan jajarannya di lapangan. Dan selama
itu pula, menurut Haryanto, banyak persoalan-persoalan yang muncul.
Ia menegaskan, dari persoalan yang
muncul itu, ada yang langsung dapat diselesaikan, ada pula yang memang
membutuhkan proses. Dan persoalan yang paling banyak menurut Bupati,
adalah terkait penyaluran bantuan.
"Selain itu dalam kesempatan ini,
saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para kepala dinas yang
mendapat tugas memonitor desa dalam pandemi ini. Terima kasih juga
kepada Camat maupun Kades yang telah berperan dalam penanganan
pencegahan Covid-19", terang Haryanto.
Lebih lanjut Bupati menuturkan bahwa
dari hari ke hari angka Covid-19 mengalami penurunan. Namun demikian,
menurut Haryanto, penurunan ini bukan untuk dirayakan, namun masyarakat
justru dituntut untuk tetap berhati-hati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga
mengakui bahwa selama masa pandemi, pihaknya merasa terbantu dengan
tempat karantina yang disediakan oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin
(Safin).
"Tidak sedikit Orang Tanpa Gejala
(OTG) yang keluar dari masa isolasi dengan kondisi sembuh dan negatif
Covid-19. Kita pahami, bahwa begitu ada warga yang hasil rapid test-nya
reaktif, ya harus isolasi. Sebab acuannya bukan rapid tes, melainkan
hasil swab", imbuhnya.
Bupati Pati juga mengucapkan terima
kasih kepada masyarakat yang telah mengikuti imbauan pemerintah untuk
tidak menyelenggarakan takbir keliling.
"Begitu juga dengan penyelenggaraan
Shalat Idul Fitri yang sebagian besar masjid tidak menyelenggarakan.
Meskipun ada sebagian kecil yang masih menyelenggarakannya", lanjut
Haryanto.
Kepada para Camat dan Kades, Bupati berpesan agar mereka tetap mewaspadai pemudik yang jumlahnya mencapai 20 ribu lebih.
"Sebab meraka berasal dari luar
daerah. Lebih - lebih yang dari luar negeri, yaitu pegawai migran
Indonesia. Camat saya minta agar dapat berkoordinasi dengan Puskesmas
maupun Kepala Dinas Kesehatan. Mereka yang dari Malaysia, Kuala Lumpur,
Italia, Amerika, dan Jepang itu, agar dipantau, dan setelah satu minggu
agar dapat dilakukan rapid tes", imbaunya.
Meskipun sebelumnya telah dilakukan
rapid tes, namun langkah tersebut tetap diambil untuk meyakinkan bahwa
mereka menjadi pantauan. "Sebab di Jawa Tengah, migran yang terbanyak
ialah dari Kabupaten Pati. Dan migran dari Kabupaten Pati ini juga
penyumbang devisa yang banyak bagi negara", pungkasnya.Sumber : https://www.patikab.go.id/v2/id/2020/05/27/halal-bihalal-bupati-ajak-mawas-diri-dan-sampaikan/
_______________________________________________________________________________
Hadiri Halal Bihalal Virtual, Wabup Singgung Soal Adaptasi Pola Hidup Baru
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin),
Rabu (27/5), mengikuti halal bi halal virtual bersama Bupati Pati
Haryanto dan Sekda Pati Suharyono di Ruang Command Center Setda
Kabupaten Pati.
Video Conference Halal Bihalal yang
juga melibatkan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat,
serta perwakilan Kades di wilayah Kabupaten Pati itu memang tampak
berbeda dengan penyelenggaraan Syawalan di tahun-tahun sebelumnya.
"Mungkin selama ini belum pernah
terbesit di dalam pikiran kita, bahwa tahun iki kita akan melaksanakan
tradisi halal bi halal melalui video conference", ujar Wabup. Namun,
Safin menegaskan bahwa kenyataannya memang demikian.
"Inilah tantangan hidup. Inilah pola
hidup yang saat ini perlu disesuaikan. Harus mulai beradaptasi. Kurang
tepat pula bila menyalahkan kondisi, karena itu kita perlu menyikapi
pola hidup baru ini agar tetap bisa survive" ujarnya.
Wabup mengatakan bahwa di kondisi
pandemi saat ini, fokus Pemkab ada pada bidang kesehatan. Diakuinya
meskipun hingga saat ini masih banyak kekurangan, namun Pemkab telah
berupaya sebaik mungkin dalam penanganan Covid-19 di Pati.
"Ke depan kita tetap berjalan
tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Tetapi kita tidak perlu
takut, tidak perlu parno ataupun takut yang berlebihan", imbuhnya.
Dalam halal bi halal melalui video
conference tersebut, Wabup juga mengajak semua pihak agar bersama - sama
bisa menguatkan kembali Kabupaten Pati di sejumlah sektor, diantaranya
sektor pertanian, peternakan, perikanan serta UMKM.
"Inilah yang menjadi daya tahan
kita. Bicara tentang kesehatan tentu sangat penting, namun yang tidak
kalah penting ialah bagaimana menggiatkan kembali kegiatan ekonomi",
jelasnya.
Wabup berpesan agar ke depan
masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu dengan konsisten
menggunakan masker. Sebab, menurut Safin, masker memang amat berperan
dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
"Selain itu saya juga sering
mengatakan bahwa dalam penanganan Covid-19, kita ini bukan superman
melainkan supertim. Oleh karena itu, kita harus berpikir dan selalu
berupaya bagaimana melakukan yang terbaik untuk masyarakat", tutupnya.Sumber : https://www.patikab.go.id/v2/id/2020/05/27/hadiri-halal-bihalal-virtual-wabup-singgung-soal-a/