#PILKADA SERENTAK 2024 MENUJU Pemungutan Suara PILKADA Serentak 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN BALON BUPATI KABUPATEN PATI  PEMILU 2024 #borobudur marathon 2024

Cari Blog Ini

Kamis, 03 Juni 2021

Diskusi Panel SPIEF 2021 di Rusia: Mendag Bahas Peran Penting Pameran dan Transformasi Indonesia

 

 St. Petersburg, 3 Juni 2021Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, pameran berperan penting dalam memperkuat dan membuka kerja sama bisnis berkelanjutan dan transfer teknologi. Melalui pameran, negara pesertadapat menunjukkan tanggung jawabnya terhadap sosial masyarakat dan lingkungannya.Hal ini disampaikan Mendag Lutfipada diskusi panel di Forum Ekonomi Internasional St.Petersburg (St.Petersburg International Economic Forum/SPIEF) yang berlangsung pada Kamis (3/6) di St.Petersburg, Rusia. Diskusi panel tersebut merupakan salah satu sesi SPIEF, yaitu “World Expos and International Cooperation as a Driver of Sustainable Global Development”.“Pameran seperti World Expo berperan penting dalam memperkuat dan membuka kerja sama bisnis berkelanjutan dan transfer teknologi,serta merupakan wahana bagi negara atau ekonomi untuk memperlihatkan citra budaya peradaban dan kemajuan yang telah dicapai dan akan dikembangkan di masa depan. Melalui pameran, negara peserta dapat menunjukkan tanggung jawabnya,tidak hanya bagi masyarakat dunia dan lingkungannya,tapi juga bagi generasi yangakan datang,”jelas Mendag Lutfi.Mendag Lutfi jugamenyampaikan,dalam partisipasi di Expo 2020Dubai, Indonesia akan memperkenalkan perkembangan dan kemajuan diberbagai bidang ekonomi berkelanjutan, demokrasi sosial dan budaya, sertakemajuan strategis lainnya. Dalam Expo ini,Indonesia ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia juga telah dan akan terus berperan terhadap isu-isu strategis global seperti sustainability, global responsibility,dan development.“Indonesia akan menunjukkan komitmen dantanggung jawabnya terhadap lingkungan dan keberlanjutannya, tidak hanya pada masyarakat Eropa dan dunia, tetapi juga anak cucu kita ke depan,”kata Mendag Lutfi.Dalam forum itu, Mendag Lutfi menegaskan, Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memperbaiki aspek lingkungan sesuai tingkat perkembangan dan kemajuan ekonominya. Upaya ini dilakukan,baik oleh pemerintah dan swasta maupun dengan bekerja sama dengan pemerintah ataupun lembaga internasional yang ada.Selain itu, lanjut Mendag Lutfi, Indonesiasaat ini tengah mengalami transformasi di berbagai sektor kehidupan di Indonesia, mulai dari pendidikan hingga bisnis. Transformasi ini penting mengingat banyak industri di Indonesia terdisrupsi akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi. Transformasi ini juga penting agar Indonesia mampu meningkatkan produk domestik bruto (PDB).“Dalam proses transformasi itu, Indonesia membutuhkan dan membangun teknologi digital dan berbagai aspek terkait lainnya, termasuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya, melalui pengembangan infrastruktur digital agar setiap sekolah di seluruh wilayah Indonesia bisa mengakses internet,”jelas MendagLutfi.

Pada forumtersebut, Mendag Lutfimengundang para peserta untuk mengikuti TEI 2021 di Indonesia. Pameran perdagangan terbesar di Indonesia itu juga akan menunjukkan keberpihakan Indonesia terhadap lingkungan dan transformasi Indonesia. TEI 2021 dijadwalkan berlangsung pada 2024 Oktober 2021.Turut bergabung dalam diskusi panel tersebut, yaitu Menteri Perindustriandan Perdagangan Rusia, Denis Manturov; Menteri Negara Uni Emirat Arab untuk Kerja Sama Internasional sekaligus Direktur Jenderal Dubai Expo 2020, Reem Al Hashimy; Menteri Kerja Sama Internasional Mesir, Rania Almashat; Sekretaris Jenderal Bureau International des Expositions, Dimitri Kerkentzes; Walikota Osaka, Ichiro Matsui; serta Chairman Skolvo Foundation, Arkady Dvorkovich.Tantangan Indonesia dan Kerja Sama ASEAN-EAEUSebelum menghadiri diskusi panel SPIEF pada sesi “World Expos and International Cooperation as a Driver of Sustainable Global Development”, Mendag Lutfi juga mengikuti sesi “EAEU-ASEAN Business Dialogue”. Mendag Lutfi memaparkan perkembangan dan tantangan yang dihadapi Indonesia serta perspektifnya pada peningkatan kerja sama ASEAN-Eurasian Economic Union (Rusia, Armenia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan).Mendag Lutfi menjelaskan, sebagai negara yang terus terus berkembang maju, Indonesia menghadapi tantangan baru dalam memasuki tatanan rantai pasok nilai global untuk menciptakan kemakmuran sebagai negara demokrasi yang terbuka. Pada 2018, Indonesia yang semula merupakan negara dengan pendapatan per kapita menengah ke bawah telah naik kelas menjadi negara dengan pendapatan per kapita menengah ke atas. Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan baru. Sebelum bonus demografi, penambahan penduduk muda usia produktif atau kerja di Indonesia akan habis pada 2038 mendatang, Indonesia harus bisa meningkatkan pendapatan per kapita sebesar tiga kali lipat atau menjadi sekitar USD 12.500.Ketika bonus demografi tersebut habis dan Indonesia tidak bisa mengembangkannya, maka Indonesia akan terperangkap dalam jebakan kelas menengah (middle income trap). Oleh karena itu, dengan potensi penduduk muda ini, Indonesia memerlukan pelaku ekonomi yangtangguh untuk menjadi negara maju pada 2045,”kata Mendag Lutfi.Untuk mencapainya, Indonesia melakukan dua langkah besar, yaitu meningkatkan investasi di bidang infrasruktur dan mendorong transfer teknologi. Negara-negara anggota ASEAN yang lain pun melakukan langkah serupa. Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau, namun belum sepenuhnya mengembangkan teknologi. Oleh karena itu, transfer teknologi sangat penting bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.“Ini merupakan komitmen Indonesia untuk saling mengembangkan perdagangan investasi dengan negara-negara EAEU. Kami juga berkomitmen mengembangkan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan satu sama lain,”pungkasnya.

 

Sumber : https://www.kemendag.go.id/id/newsroom/press-release/diskusi-panel-spief-2021-di-rusia-mendag-bahas-peran-penting-pameran-dan-transformasi-indonesia-1