SALATIGA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo mendorong pemerintah kabupaten/ kota membuat peraturan, tentang
pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang
mengarah pada terorisme. Pembuatan peraturan itu diharapkan melibatkan
peran civil society dan kelompok perempuan, sebagaimana dalam Pergub
Jateng Nomor 35 Tahun 2022.
“Ternyata kita termasuk yang pertama ya dari Pergub ini,
dan mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menginspirasi. Tapi intinya,
bagaimana mencegah kekerasan, mencegah gerakan-gerakan radikalisasi.
Kemudian partisipasi dari masyarakat banyak dalam hal ini,” kata Ganjar,
seusai menjadi keynote speech Kenduri Perdamaian “Cegah Terorisme
Jateng Gayeng”, di Kampung Percik, Kota Salatiga, Selasa (28/3/2022).
Ganjar menjelaskan, Pergub Jateng Nomor 35 Tahun 2022
dibuat setelah melalui pembahasan, dengan melibatkan kelompok masyarakat
dan perempuan. Pergub tentang pencegahan dan penanggulangan ekstremisme
berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di Jateng itu,
mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.
“Tadi yang mendapatkan apresiasi adalah, ini dibuat
dengan melibatkan peran civil society. Ini dibuat dengan partisipasi
kelompok perempuan, sehingga gender mainstream-nya tampak begitu.
Mudah-mudahan semua melakukan. Kalau semua mau melakukan, nanti saya
minta saja seluruh kabupaten/ kota membuat semacam ini,” jelasnya.
Ditambahkan, peraturan itu merupakan implementasi
lanjutan dari Perpres Nomor 7 Tahun 2021, tentang rencana aksi nasional
pencegahan dan penanggulangan ekstremisme (RAN PE). Diharapkan, dari
adanya Pergub itu, pencegahan tindakan radikal bisa dilakukan dengan
cara yang lebih halus. Misalnya, melalui cara yang berbudaya, dengan
melibatkan masyarakat dan kelompok perempuan.
Keterlibatan masyarakat itu, beber gubernur, termasuk
menggandeng eksnapiter. Para eksnapiter itu akan memberikan edukasi dan
pemahaman, mengenai pola penyebaran faham radikal, serta bagaimana
mencegah atau menangkalnya.
“Dengan cara itu Insyaallah pencegahan tindakan radikal bisa dilakukan dengan lebih soft. Maka tadi kami bawa narasumber yang andal, mantan teroris, dan ia menceritakan hal-hal yang penting. Awas di sekolah, hati-hati orang tua untuk mengawasi anak, dan mereka bisa berafiliasi dengan gerakan-gerakan yang lain. Mudah-mudahan Pergub ini menginspirasi yang lain untuk mau melakukan juga,” tandas Ganjar.






