SUKOHARJO – Wakil Gubernur Jawa Tengah,
Taj Yasin Maimoen, meminta integrasi antara rumah sakit satu dengan
lainnya lebih dioptimalkan. Sehingga, proses rujukan bisa lebih mudah.
Hal itu, ia sampaikan saat membuka Rapat Kerja Kesehatan
Daerah 2023 di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo, Rabu
(29/3/2023). Menurutnya, integrasi harus dilakukan secara menyeluruh,
mulai dari rumah sakit milik pemerintah pusat sampai ke tingkat
kabupaten/ kota.
“Supaya ketika masyarakat mendapatkan rujukan, itu ada
kepastian yang langsung ketika datang ke rumah sakit rujukan,” kata Gus
Yasin, sapaan wagub, seusai membuka acara.
Dia menambahkan, selain integrasi rumah sakit, sistem
digitalisasi layanan juga perlu ditingkatkan. Menurutnya, layanan
digital ini dapat memudahkan masyarakat mengakses informasi kesehatan.
Di sisi lain, wagub meminta agar bagian hubungan
masyarakat rumah sakit terus menyosialisasikan program-program di rumah
sakit. Termasuk, lanjutnya, digitalisasi rumah sakit. Agar, masyarakat
semakin paham cara menggunakannya, mulai dari pendaftaran berobat.
“Jadi masyarakat itu sudah dikasih tau ada aplikasinya,
tapi mereka masih nggak mantep kalau nggak dateng ke rumah sakit. Nah
seperti ini yang harus kita edukasi kepada masyarakat. Untuk memudahkan,
harus disampaikan, kalau datang ke rumah sakit belum ada janjian dari
rumah sakit, tentu itu akan sia-sia,” papar wagub.
Menambahkan, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita
Dyah Suminar, mengatakan Rakerkesda 2023 dilaksanakan pada hingga Jumat
(31/3/2023). Jumlah peserta yang mengikuti Rakerkesda sebanyak 300 orang
peserta.
Dalam rapat kerja, para peserta akan mendiskusikan berbagai hal mengenai persoalan kesehatan di Jateng, seperti kesiapan rumah sakit dalam mentransformasi layanan rujukan dan peta jalan digitalisasi rumah sakit. Selain itu juga akan dibahas mengenai penajaman rencana aksi penguatan transformasi layanan rujukan di Jateng, serta akselerasi dan harmonisasi peran dan fungsi Dinas Kesehatan.





