The Mandalika, 11 September 2025 – Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, selaku Direktur Utama MGPA (Mandalika Circuit) dan juga penyelenggara ajang PERTAMINA GRAND PRIX OF INDONESIA 2025 atau sering juga disebut INDONESIAN GP 2025, menegaskan bahwa persiapan penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit berjalan dengan baik.
Menurut Priandhi Satria, kesiapan penyelenggaraan bukan hanya terkait balapan, tetapi juga aspek pendukung non-race yang melibatkan banyak pihak, mulai dari stakeholder, pelaku UMKM, marshal, hingga pelajar.
Dalam wawancara bersama media, Priandhi menyampaikan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan secara intensif. “Hasil diskusi Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri Bapak. Gubernur beserta Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan Tinggi, Walikota, Bupati, Kepala Desa, Imigrasi, Bea Cukai dan bernagai unsur FORKOPIMDA hari ini sangat baik sekali. Kesiapan race selalu siap, non-race juga berjalan dengan baik. Koordinasinya tinggal yang kecil-kecil,” ujarnya.
Kesiapan Teknis dan Infrastruktur
Priandhi menjelaskan bahwa semua aspek infrastruktur, mulai dari tribun
penonton, tata letak pedok, hingga fasilitas elektronik sudah dalam
tahap akhir. Meski demikian, beberapa elemen masih menunggu kelengkapan
dari Dorna Sports sebagai promotor MotoGP.
“Kalau dibilang persiapan 100 persen kita siap, cuma kita masih menunda karena berbagai barang utamanya dorna belum datang. Logistik Dorna datang biasanya Selasa di minggu balapnya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tribun A,B,C,D,E, kemudian F,G,H,I,J,K, hingga area grandstand sudah rampung, dengan beberapa bagian yang direnovasi ulang dan ditambahkan penutup. “Kalau khawatir ya pasti ada, tapi kita harus terus dorong agar event ini semakin besar. Semua pihak, termasuk media, harus ikut membantu membesarkan MotoGP Mandalika,” tambahnya.
Dukungan Media dan Tantangan Aksesibilitas
Priandhi menekankan pentingnya peran media dalam membangun semangat
publik. Ia menyebut media sebagai elemen kunci dalam mempromosikan
keseruan menonton MotoGP di Lombok.
“Strateginya kalau saya ya, pertama media membesarkan event ini. Media is number one. Kedua, suka atau tidak kita harus mendukung event ini yang sudah disediakan pemerintah. Sirkuitnya sudah ada, jadi apakah kita hanya mau duduk bersedih hati atau mau gencar mempromosikan,” tegasnya.
Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap tantangan aksesibilitas. Penerbangan langsung dari luar negeri ke Lombok masih terbatas, sehingga penonton mancanegara harus transit di Bali atau Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan. “Jumlah flight masih sedikit, sementara permintaan tinggi. Jadi ini menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Dampak Ekonomi dan Keterlibatan Lokal
Selain menjadi ajang sportainment, MotoGP Mandalika juga memberi dampak
ekonomi besar bagi Lombok dan NTB. Priandhi menyebut belanja
penyelenggara mulai dari sewa tenda, penyediaan konsumsi ribuan
volunteer, hingga keterlibatan UMKM, semuanya mengalir ke masyarakat
lokal. “Uang yang kami keluarkan itu masuk ke ekonomi lokal. Jadi ini
manfaat nyata yang harus kita besarkan bersama,” jelasnya.
Dorna Goes to School
Tahun ini, MGPA bersama Dorna menghadirkan program baru yang lebih dekat
dengan generasi muda. Program tersebut meliputi “Dorna Goes to School”
serta undangan bagi seribu pelajar untuk menyaksikan langsung aktivitas
di garasi tim MotoGP pada hari Jumat sebelum balapan.
“Dorna akan mengunjungi dua sekolah, lalu mengundang seribu pelajar ke sirkuit. Mereka bisa melihat langsung kerja mekanik, pembalap, dan merasakan atmosfer MotoGP. Tujuannya untuk menumbuhkan mimpi besar di kalangan pelajar,” kata Priandhi.
Menurutnya, program ini bukan hanya hiburan, tetapi juga motivasi. “Hidup ini harus punya mimpi. Tanpa mimpi, kita hanya menjalani rutinitas harian. Lewat MotoGP, kita ingin anak-anak punya motivasi dan berlari mengejar mimpinya,” tambahnya.
Dengan segala kesiapan yang telah dilakukan, Priandhi optimistis Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 akan berlangsung sukses. Namun, ia kembali menegaskan bahwa keberhasilan acara ini membutuhkan dukungan semua pihak baik pemerintah, media, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata.
“Ini bukan sekadar balapan, ini momentum besar bagi NTB dan Indonesia. Jadi mari kita sama-sama membesarkan event ini,” pungkasnya.