PATI=Pemkab Pati berencana bakal membangun empat pasar pada tahun ini.
Pembangunan empat tempat perbelanjaan itu diperkirakan menelan anggaran
senilai Rp 24 miliar.
Tiga pasar, yakni Pasar Tayu, Trangkil, dan Pasar Rogowongso
awalnya sudah dianggarkan Pemkab Pati. Sedangkan Pasar Winong
mendapatkan bantuan Dana Tugas Pembantuan (DTP) APBN Kementerian
Perdagangan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati
Riyoso melalui Pelaksana tugas (Plt) Kabid Pengelolaan Pasar Tulus
Budiarto menyampaikan, saat ini pembangunan pasar itu masih tahap
pelelangan di Unit Lelang Pengadaan (ULP) Pati. Diperkirakan proses
lelang sudah selesai pascalebaran mendatang. Dengan demikian pembangunan
bisa dilaksanakan.
Ia menambahkan, empat pasar tersebut menelan anggaran sekitar Rp
24,8 miliar. Rinciannya, pembangunan Pasar Tayu sekitar Rp 9,5 miliar,
Pasar Trangkil sekitar Rp 3 miliar, Pasar Rogowongso Rp 6,3 miliar, dan
Pasar Winong sekitar Rp 6 miliar.
“Sebenarnya pembangunan pasar 2017 ini hanya diirencanakan tiga
pasar saja, namun kemarin ada tambahan lagi Pasar Winong,” ungkapnya.
Tiap tahun pihaknya selalu mengajukan proposal pembanguna pasar
kepada pemerintah. Kebetulan pada tahun ini mendapatkan bantuan DTP APBN
sebesar Rp 6 miliar. Pembangunan Pasar Winong ini melanjutkan proyek
2015 lalu. Sebab 2016 tidak ada pembangunan, dan 2017 ini dilanjutkan
kembali.
Sama dengan Pasar Winong, ketiga pasar lainnya melanjutkan
pembangunan 2016 lalu. Maka dari itu saat pembangunan nanti para
pedagang akan direlokasi. Seperti pedagang di Pasar Rogowongso.
Direncanakan sekitar 200 pedagang akan direlokasi di sekitar
pecinan. “Seperti pembangunan tahap pertama 2016 lalu, 250 pedagang
Pasar Rogowongso direlokasi di sekitar pecinan. Sama halnya pedagang di
Pasar Tayu. Pada lanjutan pembangunan nanti ada sekitar 200 pedagang
yang belum mendapatkan kios akan direlokasi,” imbunya.
Relokasi pedagang Pasar Tayu ada dua alternatif. Pertama, di
Pasar Hewan dekat Terminal Tayu Desa Tayu Kulon dan di lahan milik Desa
Jepat Lor. Kedua tempat relokasi itu masih dibahas. Lahan di Desa Jepat
Lor bebas biaya sewa.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/06/21/3916/empat-pasar-dianggarkan-rp-24-m/