Cari Blog Ini

Kamis, 23 Februari 2017

Harga Cabai Makin Melambung






KUDUS-KOTA – Harga cabai rawit merah atau lombok setan terus mengalami kenaikan. Hal ini membuat resah pemilik warung atau rumah makan yang menyediakan menu peyetan.

Pekan ini harga cabai tersebut diposisi Rp 140 ribu per kilogram. Padahal, pengusaha kuliner yang menyajikan peyetan menggunakan bahan utama cabai rawit merah. Sehingga, stok cabai yang ada dikurangi.
Salah satu pemilik rumah makan ayam goreng Muhammad Syahfrul mengatakan, rata-rata orang makan memilih sambal mercon yang menggunakan cabai rawit merah. Sedangkan, harga terus naik, porsi di tempatnya dikurangi.
”Tetap kami sediakan, kalau misalkan ingin sambalnya diperbanyak menambah biaya sendiri. Mengingat harga cabai terus naik. Kalau posisi cabai harga normal porsi bisa lumayan banyak, tapi konsumen memaklumi,” jelasnya.
Dia menambahkan, tidak berpengaruh dengan penjualan. Pengunjung tetap ada dan tidak mengalami penurunan penjualan. Hanya, untuk sajian sambalnya yang berpengaruh dan secara keseluruhan tidak ada kenaikan harga.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti melalui Kabid Fasilitasi Perdagangan Promosi dan Perlindungan Konsumen Imam Prayetno mengatakan, cabai bukan kebutuhan yang paling pokok. Jadi tidak terlalu berpengaruh serius di masyarakat.
”Tetap kami pantau dan survei ke pasar Bitingan. Sejumlah pedagang tidak kekurangan stok, justru dikurangi karena harga terlalu tinggi. Mereka takut kalau tidak laku di pasaran,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu pedagang cabai di Pasar Kliwon Tri Lestari mengatakan, stok cabai rawit merah hanya lima kilogram. Kalau hari normal bisa mengambil dari pedagang besar 10 kilogram bahkan lebih.
”Pembeli khususnya yang punya usaha warung penyetan, bakso dan rumahan tetap ada. Hanya jumlah pembeliannya yang dikurangi. Karena terus mengalami kenaikan harga, tidak berani membeli banyak,” terangnya.

Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/02/22/3223/harga-cabai-makin-melambung/