#BHINEKA TUNGGAL IKA MENUJU PUNCAK KOMPETISI PEPARNAS XVII SOLO #PEPARNAS XVII SOLO 6-13 OKTOBER 2024
#MOTOGP 2024 #MOTOGP2024 #MOTOGP 2024 #MOTOGP 2024 IBL ALL INDONESIA 2024 #liga2 indonesia baru 2024/2025 #liga2 indonesia baru 2024/2025 # BWF World 2024 #BRI LIGA1 2024-25 #liga1 indonesia baru 2024/2025 #PILKADA SERENTAK 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN BALON BUPATI KABUPATEN PATI  PEMILU 2024 #GIIAS 2024
#DEKADE 2 KDi 2024

Cari Blog Ini

Selasa, 28 November 2017

Penebaran Benih Ikan Diintensifkan

PATI- Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kabupaten Pati, mengintensifkan penebaran benih ikan nila hitam ke bak terakhir instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, Senin (27/11). Hal itu menyusul telah difungsikannya TPA model sanitary landfill sejak pekan lalu.
Dengan demikian, dari lubang penimbunan sampah buangan dari kota yang per hari rata-rata mencapai 60 ton tersebut, menghasilkan limbah cair yang lazim disebut licit. Limbah inilah yang harus diproses melalui IPALagar tidak mencemari lingkungan sekitar, meskipun pada dinding tebing dan dasar lubang sudah diberi pelapis geo membrand.
Untuk menguji sejauh mana proses pengolahan air limbah tersebut dalam IPAL, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kabupaten Pati, Eddy Martanto, akan memenuhi apa yang diajukan Kelompok Kampus Kehidupan (K3) setempat, yakni untuk kembali mengisi bak terakhir IPAL TPA baru itu dengan ikan. Tujuannya, agar diketahui bagaimana proses akhir pengolahan limbah cair dari timbunan sampah tersebut.
Kata dia, kemunculan kepedulian kelompok tersebut, sejak awal harus direspons karena merupakan bentuk antisipasi sejak dini, jika sampai muncul hal-hal di luar teknis sistem kerja IPAL itu. Maksudnya, karena saat ini musim hujan, dan jika curah hujan cukup tinggi, dampaknya bisa saja terjadi bak pertama pengolah limbah penuh air.
Akan tetapi secara teknis, tentu tidak mungkin bak pertama tersebut akan langsung mengalirkan limbah ke bak terakhir. ”Sebab, dalam proses pengolahan limbah cair tersebut harus melalui bak kedua, ketiga, keempat, dan kelima,” ujarnya.
Karena itu, masih kata dia, secara teknis sistem IPAL yang tersedia dan mebjadi bagian dari TPA model ”Sanitary Landfill” tetap akan aman. Akan tetapi sebagai antisipasi, apa yang dilakukan K3 dengan mengajukan permintaan bantuan benih ikan adalah langkah dan upaya positif sebagai bentuk kepedulian terhadap terhadap lingkungan.
Kondisi Aman
Jika proses pengolahan air limbah pada bak terakhir tetap dalam kondisi aman, maka ikanikan yang ditebar dalam bak tersebut tentu layak untuk dikonsumsi. Sebab, air tempat hidup maupun pemeliharaannya benar- benar netral, karena bebas dari pencemaran sehingga bisa menjadi penunjang fungsi dan manfaat lain sebuah TPA.
Maksudnya, selama ini fasilitas tersebut menjadi tempat kunjungan warga, terutama oleh anak-anak yang diajak rekreasi oleh gurunya untuk lebih mengenal alam.
Dengan demikian, mereka juga bisa diajak melihat ikan yang dipelihara di bak IPAL terakhir dengan kondisi air benar-benar bebas dari pencemaran limbah cair. Manfaat memelihara ikan di bak IPAL tersebut juga menjadi objek kegiatan memancing, bagi warga yang mempunya hobi memancing.
Akan tetapi, hal itu harus melihat sejauh mana ikan yang dipancing dari kolam tersebut untuk sementara biar kerkembang biak, sehingga jangan sampai ikan yang masih kecil ikut terkena pancing.
Selain itu, ikan yang dipelihara di bak itu upaya untuk menangkapnya menggunakan jaring, karena bak IPAL bukan merupakan perairan umum. ”Dengan demikian alat tangkap paling cocok adalah menggunakan pancing, tapi hindari jika tertangkap ikan yang masih kecil hendaknya segera dilepas kembali sebelum keburi mati.”

Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/18253/Penebaran-Benih-Ikan-Diintensifkan